Perpustakaan 400 HarusCabut dari Gedung Pemuda

Selasa 26-11-2013,11:32 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KEJAKSAN- Perpustakaan 400 terancam tidak punya tempat. Pasalnya, pembangunan yang saat ini dilakukan akan terus berlanjut hingga tahun 2014. Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) Kota Cirebon, Edi Kuwatno, mengatakan, gedung perpustakaan yang saat ini sedang dibangun tidak mungkin bisa ditempati tahun ini. Mengingat, target pembangunan pun selama dua tahun, yakni hingga tahun 2014. “Ini kan pembangunannya bertahap, tahun ini satu lantai, dan 2014 akan dibangun kembali,” ujarnya. Terkait lokasi bangunan Perpustakaan 400, Edi pun mengaku akan mencoba membicarakan masalah ini pada instansi terkait. Dirinya pun tidak ingin bila nantinya pelayanan pada masyarakat terganggu. “Yang jelas pelayanan harus tetap berjalan. Nantilah kita bicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait,” ujarnya. Diakui Edi, pembangunan yang saat ini sedang berjalan memang mengalami kendala teknis. Namun hal itu masih bisa ditangani. “Intinya kita ingin perjalanan pembangunan ini sesuai dengan target, tetapi mungkin ada kendala teknis,” ujarnya. Terpisah, Ketua KNPI Kota Cirebon Erwin Josandi menjelaskan pihaknya kemungkinan besar tidak akan memperpanjang izin penggunaan Perpustakaan 400 di Gedung Pemuda. Sesuai dengan kesepakatan yang belum lama ini dibuat, kata dia, pihak KNPI hanya meminjamkan Gedung Pemuda sebagai tempat pengganti perpustakaan 400 hingga kontrak pembangunan selesai, yakni tanggal 25 Desember 2013. “Ya setelah itu, sepertinya sulit bagi kami mengizinkan kembali Gedung Pemuda sebagai perpustakaan,” ujar dia, kemarin (25/11). Pertimbangannya, selama Gedung Pemuda dijadikan perpustakaan, KNPI kelabakan saat hendak mengadakan kegiatan atau rapat dengan para OKP. “Rapat-rapat kita banyak yang terbengkalai. Kita kebingungan untuk melaksanakan kegiatan. Kalau tahun depan ingin digunakan lagi sebagai perpustakaan, saya kira sulit,” bebernya. “Selama ini kita ngalah, memaklumi karena kita melihat kondisi ril karena perpustakaan juga kebutuhan penting. Tapi kalau sampai tahun depan, kita tidak bisa,” tukasnya. Diakui, selama ini KNPI memiliki sekretariat, namun tempat tersebut tidak mampu untuk menampung anggota bila menggelar rapat pleno. “Kami juga kan punya program sendiri. Sekarang saja kalau rapat sudah susah,” tukasnya. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait