Radarcirebon.com, JAKARTA - Wakil rakyat tengah memutar otak untuk terus memikirkan subsidi pembiayaan pemberangkatan haji.
Subsidi pembiayaan haji musim 2022 mengalami pembengkakan yang cukup signifikan.
Subsidi pemberangkatan haji melonjak hampir dua kali lipat.
BACA JUGA:Menag Yaqut Sampaikan Kabar Baik: Kuota Haji Indonesia Tahun 2023 Bertambah
Anggota Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan pihaknya terus berupaya mencari formula perihal subsidi pembiayaan haji untuk pelaksaan tahun 2023.
"Pekerjaan rumah terbesar Komisi VIII itu adalah bagaimana meramu pembiayaan haji tahun depan, karena subsidi terlalu besar," ujarnya di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis, 18 Agustus 2022.
Subsidi biaya haji menjadi sorotan setelah adanya pertemuan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) belum lama ini. Sebab, besaran subsidi mencapai 60 persen dari biaya riil berangkat haji.
BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang China, Menewaskan 17 Warga Setempat
Pemerintah harus memberi subsidi per orang sekitar Rp65 juta dari biaya riil pelaksanaan haji yang mencapai Rp100 juta.
Pemerintah harus memberi subsidi per orang sekitar Rp65 juta dari biaya riil pelaksanaan haji yang mencapai Rp100 juta.
Menurut Yandri, apabila pemerintah terus memberikan subsidi dengan besaran yang sama ataupun naik jika terjadi inflasi, maka akan berdampak pada keuangan haji yang dikelola BPKH.
BACA JUGA:Luar Biasa, Timnas Indonesia U-16 Diguyur Bonus Lagi dari Presiden Jokowi, Segini Jumlahnya
"Sehingga sejak dini saya tadi minta dengan teman-teman Komisi VIII melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk dari sisi pembiayaan, formulanya bagaimana," kata Yandri.
Ia berharap keputusan yang akan diambil akan moderat.
Di satu sisi jamaah tidak akan diberatkan jika biaya harus naik, di sisi yang lain kesinambungan dana haji akan tetap terjaga.