Radarcirebon.com, JAKARTA - Bharada E terkenang mendiang Brigadir J ketika berada di Tempat Kejadian Perkara alias TKP Duren Tiga.
Ketika berada di lokasi, Bharada E atau Bhayangkara Dua Richard Eliezer tampak masih trauma hingga tangannya pun gemetaran.
Hal ini diungkapkan oleh pengacaranya Ronny Talapessy. Dia mengungkap fakta ini setelah rekonstruksi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Selasa (30/8) lalu.
Ronny menyebut bahwa Bharada E masih mengalami trauma saat menjalani rekonstruksi di rumah dinas Ferdy Sambo, Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:Mario Balotelli Bergabung FC Sion Swiss, Segini Nilai Kontraknya…
BACA JUGA:Nambah 0,54 persen Per 30 juni 2022 Lalu, Segini Jumlah Penduduk Indonesia
Menurut dia, perasaan trauma itu terlihat dari gestur dan gelagat Bharada E ketika berada di lokasi.
"Memang situasi dari klien saya ini adalah ketika kemarin masuk di rumah TKP (Duren Tiga, red) memang sedikit trauma ya, karena saya mengikuti proses dari awal ketika masuk ke garasi, klien saya gemetar," jelas Ronny dilansir JPNN.com, Kamis (1/9).
Karena itu, lanjut Ronny, Bharada E dalam kondisi trauma saat kembali memeragakan penembakan terhadap Brigadir J.
Sebab, kata dia, Brigadir J merupakan sahabat Bharada E yang ditemuinya setiap hari.
BACA JUGA:Kecelakaan Maut Bekasi, Korlantas Polri Temukan Petunjuk di Lokasi Kejadian
"Bharada E ini dalam posisi yang sulit ketika kembali lagi ke TKP, kemudian memperagakan peristiwa di mana ini adalah temannya yang ketemu setiap hari," ujar Ronny.
Politikus PDIP itu mengatakan tidak heran Bharada E dalam kondisi trauma ketika kembali menginjakkan kaki di rumah dinas Ferdy Sambo tersebut.
Selain itu, Ronny melihat tangan Bharada E gemetar setelah memeragakan adegan penembakan terhadap Brigadir J.
"Kemarin itu, saat masuk ke rumah memang (Bharada E, red) trauma. Setelah melakukan reka penembakan itu, klien saya sempat duduk, itu tangannya gemetar," ujar Ronny.