"Begitu pun kepada pihak-pihak yang terlibat yang mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya hingga meninggal."
BACA JUGA:Juara Piala AFF Futsal 2022, Bintang Timur Surabaya Cetak Sejarah
BACA JUGA:Partai Gerindra Bentuk Gemira, Berikut Tujuannya
Soimah mengaku sangat terpukul, akibat insiden itu dia harus menyetujui proses ekshumasi dan autopsi jasad anaknya. Dia menyebut sebagai ibu akan terus melanjutkan perjuangan sang anak.
"Karena sebelum anak saya meninggal, almarhum selalu berceloteh kepada saya ingin memperbaiki sistem ponpes."
"Rupanya dengan meninggalnya almarhum saya baru mengerti bahwa maksud celotehan tersebut ialah untuk memperbaiki sistem di pondok agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada senioritas," tutup Soimah.