Ungkap Motif Kebocoran Data Bjorka dan Hacker, Mahfud MD: Gado-gado

Kamis 15-09-2022,08:46 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Radarcirebon.com, JAKARTA - Menko Polhukam, Mahfud MD mengungkap motif kebocoran data yang dilakukan Bjorka maupun hacker lainnya. Dia mengistilahkan dengan gado-gado.

Sebab, menurut Mahfud MD, motif dari kebocoran data oleh hacker maupun Bjorka bermacam-macam. Mulai dari ekonomi, politik, sampai dengan urusan jual beli.

Terlepas dari motif kebocoran data yang melatarbelakangi tindakan hacker seperti Bjorka, Mahfud MD memilih menilai dari persepsi baik. Bahwa sebenarnya hal itu menjadi pengingat untuk melakukan perlindungan data.

"Bjorka ini hanya ingin memberi tahu kepada kita, menurut persepsi baik untuk hati-hati. Bahwa data bisa dibobol," kata Mahfud MD dalam keterangan pers kepada wartawan usai rapat.

BACA JUGA:Heboh Hacker Bjorka Disebut Berasal dari Cirebon, Muhammad Said Fikriansyah Klarifikasi Lagi

BACA JUGA:Eko Kuntadhi Undur Diri dari Ketua Ganjarist, Hari Ini Datangi Ponpes Lirboyo untuk Minta Maaf

Dia pun menegaskan bahwa sejauh ini, Bjorka maupun serangan siber lainnya, belum berhasil membobol data yang rahasia negara.

"Motifnya juga gado-gado. Ada motif politik, ekonomi, jual beli dan sebagainya," tutur Mahfud MD, didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga kepala Badan Intelijen Negara.

Menurut Menko Polhukam, pemerintah sudah membuat satgas untuk lebih berhati-hati. Peristiwa ini mengingatkan untuk membangun sistem perlindubngan data yang lebih baik.

"Sehubungan rama-ramai tentang bocornya data. Kami sudah rapat. Kita serius dan sudah mulai menangani masalah ini. Tapi publik dan masyarakat harus tenang," ungkapnya.

BACA JUGA:Hasil Liga Champions 2022-2023: Juventus Keok 1-2 atas Benfica

BACA JUGA:Hasil Liga Champions 2022-2023: Real Madrid Pertahankan Virginitasnya dengan Menang 2-0 atas RB Leipzig

Dikatakan Mahfud, bahwa sejauh ini belum ada rahasia negara yang bocor. Adapun yang tersebar selama ini, hanya data-data umum.

"Karena sebenarnya sampai detik ini, belum ada rahasia negara yang bocor. Kalau zaman Pak SBY ada wikileaks, itu pembicaraan telepon presiden bisa tersebar."

"Ini nggak ada. Hanya data-data umum. Isinya sampai detik ini belum ada yang dibobol. Sehingga motif itu tidak ada yang terlalu membahayakan," beber Mahfud, yang juga didampingi Menkominfo, Johny G Plate dan kepala BSSN.

Kategori :