PERSAINGAN dalam demokrasi memang harus sengit, tapi tak harus saling meniadakan. Ini setidaknya tergambar dari dua kontestan yang sama-sama bertarung di Konvensi Partai Demokrat, Dahlan Iskan dan Anies Baswedan. Buktinya, kemarin Anies mengunjungi Rumah Dahlan Iskan di Jalan Bali, Surabaya, salah satu markas gerakan pendukung Dahlan Iskan dalam Pilpres 2014. Menurut Rektor Paramadina tersebut, dirinya memang rajin komunikasi dengan Dahlan Iskan. \"Ini baru saja SMS. Kata beliau (Pak Dahlan, red), \"saya saja baru setengah jam berada di situ\",\" katanya, menirukan SMS Dahlan Iskan. \"Wah, kalau gitu kalah sama saya dong, karena saya sudah lebih dari sejam di sini,\" imbuhnya, dengan nada bercanda. Anies mengatakan, menurutnya konvensi yang diadakan Partai Demokrat adalah sesuatu yang baik. \"Kalau pun mungkin Partai Demokrat tengah terpuruk, tetap saja konvensinya bagus. Saya sangat mendukung sekali bila konvensi semacam ini juga dipakai parpol lain,\" tambahnya. Pria yang pernah menjadi ketua tim etik KPK dalam kasus bocornya sprindik Anas Urbaningrum tersebut mengaku sadar betul bahwa siapa pun yang mengikuti konvensi Partai Demokrat pasti akan mendapat serangan. \"Ini logika yang cukup aneh. Karena, orang yang bermasalah masuk partai itu seakan sudah biasa. Tapi, kalau orang tak bermasalah masuk partai, malah dipermasalahkan,\" terangnya. Padahal, justru harusnya orang-orang tak bermasalah yang masuk partai. Karena, dalam ranah politik itulah kebijakan-kebijakan terpenting negeri ini diputuskan. \"Perubahan yang diharapkan bisa baru terjadi dalam dua generasi. Sementara kalau politisi yang hanya berpikir keuntungan jangka pendek, tentu tak akan berpikir sejauh itu,\" tambahnya. Khusus soal hubungannya dengan Dahlan Iskan, Anies mengatakan, tidak ada rivalitas antara dirinya dengan Dahlan Iskan. \"Lawan memang iya, tapi bukan musuh. Ini seperti lawan dalam pertandingan sepak bola adalah kawan dalam olahraga. Juga lawan debat adalah sahabat berpikir. Kalau pun beliau yang menang dalam konvensi, tentu saja akan saya titipkan ide-ide saya kepada beliau. Atau kalau yang lain menang, akan saya titipkan ke yang lain,\" tuturnya. Soal Dahlan Iskan pun menjadi pertanyaan pertama dalam diskusi yang digelar oleh Rumah Dahlan Iskan antara Anies Baswedan dengan masyarakat yang dimoderatori oleh Pengurus Rumah Dahlan Iskan Tomi Cahyo Gutomo. \"Saya sangat respek kepada beliau. Dan menurut saya, beliau adalah salah satu sosok paling menarik. Kontribusinya ke bangsa ini sudah sangat banyak,\" terangnya. Mengenai hubungan pribadi, Anies mengatakan bahwa dirinya juga sangat respek. Karena Dahlan Iskan juga menunjukkan respek yang serupa. \"Tiap kali berbincang dengan beliau, saya yang kalah jauh pengalamannya, tetap saja merasa beliau itu nguwongke dan menganggap saya setara. Ini yang membuat saya makin respek,\" tambahnya. Dalam diskusi tersebut, Anies juga menyentil sejumlah paradigma dasar. Misalnya soal \"coblos si A\" karena A adalah orang baik. Menurutnya, itu tak akan berpengaruh banyak. Harusnya, yang benar adalah membantu si A. \"Karena kalau membantu, itu benar-benar mengupayakan sekuat mungkin mengajak yang lain untuk memilih A,\" tuturnya. Yang kedua adalah soal turun tangan dan urun angan. \"Menurutnya, banyak orang baik lupa dengan turun tangan. Seperti saat ini. Kita bisa membahas banyak hal baik di sana, tapi kalau tidak melakukannya hanya sekedar urun angan. Kita sering berharap ada orang baik di luar sana yang mau mengerjakan hal tersebut,\" paparnya. Inilah yang kemudian menjadikan perubahan tidak banyak terjadi. (ano)
Anies Baswedan Sambangi Rumah Dahlan
Selasa 03-12-2013,10:39 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :