Ridwan Kamil Ajak Staf Ahli Kepala Daerah Tanggap Terhadap Isu Global

Sabtu 17-09-2022,05:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

Adapun disrupsi ketiga yakni pemanasan global. Menurut Kang Emil, dampak pemanasan global sudah terasa di Jabar, di antaranya sekitar 800 hektare tanah di utara Jabar menjadi laut dan cuaca susah diprediksi.

BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan Kendaraan Operasional yang Ramah Lingkungan, Polri Siapkan Pengadaan Mobil Listrik

"Kita harus beradaptasi dari sekarang, sudah dua tahun saya pakai mobil listrik. Kita harus jadi pemimpin dengan gaya hidup rendah karbon, meninggalkan gaya hidup yang boros karbon," ucap Kang Emil.

Kang Emil juga mengatakan, di tengah disrupsi dan tantangan, ada potensi yang harus digali dan dimanfaatkan. Salah satunya adalah energi baru terbarukan. 

"Dalam konteks itu, kita melihat ada rezeki dari Allah ke tanah Indonesia, yaitu jumlah sinar matahari, air mengalir, panas bumi, Gunung Merapi paling banyak ada di Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA:Kontak dengan Pasien Cacar Monyet, Begini Kondisi 3 Orang Depok dan Tangerang

"Di masa depan, Indonesia akan menjadi negara malaikat menyumbang energi terbarukan yang menyumbang energi untuk negara-negara lain," imbuhnya.

Maka itu, Kang Emil mengajak para Sahli Kepala Daerah untuk mulai memikirkan terkait pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.

2

Dalam rapat kerja nasional tersebut, Kang Emil juga menekankan pentingnya perdagangan antardaerah. 

BACA JUGA:Mabes Polri Angkut MAH Usai Ditetapkan Sebagai Tersangka Peretasan Bjorka

Menurutnya, penting agar antardaerah bekerja sama melakukan perdagangan komoditas unggulan agar saling mengisi kebutuhan. Dengan begitu, diharapkan inflasi pun dapat dikendalikan.

"Di masa depan, supaya inflasi turun, (misalkan) saya kontrak beli bebek ke Banyuwangi, harga bisa terjangkau karena produsen bertransaksi dengan Pemda, transportasi bisa dibiayai oleh APBD," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Rakernas Forsakada Siska Gerfianti melaporkan bahwa Rakernas Forsakada berlangsung secara hybrid di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, pada 15-18 September 2022.

BACA JUGA:Atasi Sampah, Jabar Perkuat Program Nyepah dan Gebyar PAS

Adapun tujuan dari rakernas tersebut yakni membahas internal organisasi sekaligus peningkatan kapasitas para staf ahli, seminar, serta kaji banding untuk beberapa sektor.

"Jumlah yang hadir secara offline 208 orang dan 220 akun online dari 27 provinsi dari ujung Sumatera sampai Papua Barat, serta 25 kota dan 47 kabupaten yang hadir," kata Siska.

Kategori :