Radarcirebon.com, CIREBON - Seorang pelajar dari salah satu SMP di Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon ditusuk saat tawuran pelajar di wilayah Luwimuding, Kabupaten Majalengka.
Korbannya berinisial MA (15), warga Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon yang juga pelajar dari salah satu SMP di Gunungjati yang ditusuk saat tawuran pelajar di wilayah Kabupaten Majalengka.
Usai ditusuk oleh lawannya saat tawuran, pelajar dari SMP di Gunungjati tersebut sempat dirawat di di Rumah Sakit Sumber Waras, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, karena kondisi kritis.
Berdasarkan informasi yang dihimpun radarcirebon.com, peristiwa pelajar ditusuk saat tawuran bermula saat korban yang sedang nongkrong di warung Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Sabtu pagi, 1, Oktober 2022 dan diajak temannya ke Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:Buka Pendaftaran Kuliah S2 dan S3, UNPAR Tawarkan Beasiswa Pacupasca
BACA JUGA:Tiara Kartika Disebut Anak Kunti, Gadis Cantik yang Ditemukan Seorang Nenek 11 Tahun Lalu di Hutan
Mulanya, niat mereka hanya jalan-jalan dan menempuh rute lewat Panguragan, kemudian gabung dengan pelajar lainnya di wilayah Panguragan.
Dengan menggunakan 5 sepeda motor, rombongan korban kemudian mengisi tas mereka dengan batu dan menuju Majalengka.
“Kejadian Sabtu siang. Pas lewat tidak papa, tapi ketika pulang, korban dan temannya dikepung hingga kejar-kejaran,” kata Abdul Gofar, juragan desa yang menangani kasus tersebut, Senin, 3, Oktober 2022.
Rupanya, di wilayah Kecamatan Leuwimunding, terjadi kejar-kejaran. Tiba-tiba korban yang dibonceng ditusuk dari belakang dan mengenai bagian pinggang hingga berlumuran darah.
BACA JUGA:Gonzalo Higuain Pensiun di MLS, Begini Kalimatnya untuk Pamit dari Sepak Bola
BACA JUGA:Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat Dinonaktifkan, Pernah Bikin Lomba Yel Aremania Se-Jagad Raya
“Situasi tersebut sempat ramai, korban yang berlumuran darah langsung dibawa ke Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin oleh orang yang tidak dikenal. Kondisi korban saat itu kritis dengan dipasang oksigen,” ujar Abdul Gofar.
Kepolisian yang menangani itu langsung menghubungi perangkat desa tempat tinggal korban.
“Kami menerima telepon itu sekitar pukul 15.00, terkait kejadian itu. Langsung saya hubungi keluarga korban dan datang ke RS Sumber Waras Ciwaringin. Kondisi korban saat itu kritis,” tuturnya.