Radarcirebon.com, JAKARTA - Pasca tragedi Kanjuruhan Malang, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menggelar rapat koordinasi terkait Evaluasi dan Perbaikan Prosedur Pengamanan Penyelenggaraan Sepakbola Indonesia.
Pada pertemuan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Kemendagri, Polri, Kemenkes, perwakilan klub liga 1 dan perwakilan suporter yakni Bonek, The Jakmania, Bobotoh dan Aremania.
Hasilnya, mereka bersepakat seluruh pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh dari penyelenggaraan kompetisi.
BACA JUGA:Hasil Liga Europa 2022-2023: Arsenal Menang 3 Gol Tanpa Balas Saat Menjamu Bodo-Glimt
Keempat basis suporter terbesar di Indonesia juga telah memberikan suaranya masing-masing terkait penanganan dan pengamanan pertandingan sepakbola nantinya.
Tentu saja, tujuannya agar tragedi Kanjuruhan tak kembali terjadi, sehingga semua kalangan dapat menikmati sepakbola Indonesia.
“Dari PSSI, perwakilan klub, perwakilan suporter, teman-teman lembaga tingkta pusat seperti Polri, BNPB, Kemendagri dan Kemenkes, kita menyampaikan pandangan kita dan dari itu ada beberapa catatan,” Kata Zainudin Amali Usai Rapat, Kamis 6 Oktober 2022.
BACA JUGA:Sidang Gugatan Cerai, Dedi Mulyadi Tidak Hadir, Mata Ambu Anne Bengkak
Melihat tren saat ini, sepakbola Indonesia bukan lagi milik satu kelompok suporter yang notabene didominasi anak-anak remaja.
Melainkan semua kalangan seperti 'keluarga sepakbola' mulai melirik hiburan selama 90 menit tersebut di stadion langsung.
Hal tersebut terbukti, dari 131 korban yang meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan, didominasi sejumlah anak-anak di bawah umur dan orang tua.
Ini menandakan bahwa sepakbola Indonesia perlahan mulai diterima semua kalangan, seiring minimnya tindak anarkis oknum suporter.
BACA JUGA:Sunan Gunung Jati Keturunan Rasulullah SAW dari Jalur Ayah, Begini Urutannya
Oleh karena itu, Zainudin Amali menyatakan seluruh pihak akan mengevaluasi penyelenggaraan kompetisi sepakbola baik Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Indonesia.
Terutama soal penanganan para suporter, harapannya insiden-insiden di tengah pendukung tim sepakbola tak kembali terjadi hal-hal yang tak diinginkan.