Nasi Jimat Keraton Kanoman Cirebon, Gabah Dikupas Satu per Satu Sambil Baca Salawat

Minggu 09-10-2022,07:30 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Rombongan pembawa air ramuan mawar parfum, artinya menggambarkan Kakang Kekawah (biasanya seseorang yang hendak melahirkan didahului dengan keluarnya air Kekawah terlebih dahulu).

Penghulu Agama atau Sultan yang diwakili oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, Patih Kesultanan Kanoman, artinya menggambarkan si bayi yang sifatnya suci.

Rombongan pembawa Panjang Jimat (jumlahnya bisa 12 atau 7) berisi nasi. Bila 12 buah, yaitu 1 untuk Nabi, 4 untuk para sahabat Nabi, 4 untuk madzhab, 1 untuk Wali Khutub Magrib, 1 untuk Wali Kuthub Masyrik dan 1 untuk Wali penutup.

BACA JUGA:Malam Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Tidak Dihadiri Sultan Sepuh

BACA JUGA:Presiden Jokowi Bertemu Megawati di Batutulis Bogor, Apa yang Dibahas?

Bila 7 buah, yaitu 1 untuk Nabi, 4 untuk para sahabat nabi, dan 2 untuk sekretaris nabi yaitu Sayyidina Abbas RA dan Hamzah RA.

Yang sekaligus diartikan untuk 7 nama-nama hari, bahwa manusia dilahirkan di dunia jatuh pada hari-hari yang 7, Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah SAW, sendiri lahir pada hari Senin.

Pembawa Kembang Goyang (Biasanya 4 baki) artinya menggambarkan adik ari-ari. Pembawa Serbat (biasanya 2 Kong: gentong wadah air) bersama dengan rombongan pembawa baki yang berisi botol (jumlahnya semua harus 50 buah, karena menyangkut Aqoid50) artinya menggambarkan adik getih (darah).

Pembawa Boreh/Parem, biasanya berjumlah 4 piring, artinya menggambarkan pengobatan terhadap ibu yang baru bersalin, selama dalam kurun waktu 40 hari.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Bertemu Megawati di Batutulis Bogor, Apa yang Dibahas?

BACA JUGA:Jawa Barat Latih Pelaku UMKM dan Petani Ekspor Mandiri

Rombongan pembawa Tumpeng Jeneng, artinya pemberian nama bayi itu harus disesuaikan dengan harinya.

Rombongan pembawa 4 ancak sanggar dan empat dongdangan yang lengkap berisi makanan dan buah-buahan, artinya untuk lambang keselamatan termasuk menu gizi.

Arti yang mendalam lagi ialah bahwa kehidupan manusia itu diciptakan oleh Sang Penciptanya mengandung anasir-anasir atau unsur pokok, yaitu menurut pisik dari zat api, zat air, zat angin/udara dan zat tanah.

Dan unsur non pisiknya yang membuat manusia sebagai makhluk yang termulia dari seluruh makhluk yaitu terdiri dari unsur Wujud, Ilmu, Nur dan Suhud.

BACA JUGA:Waspada! Mulai 8-10 Oktober 2022, Sebagian Wilayah Jawa Barat Dilanda Hujan Sedang Hingga Lebat

Kategori :