Sementara istilah Panjang Jimat berasal dari kata Panjang yakni sebuah piring pusaka berbentuk bundar besar pemberian seorang pertapa suci bernama Sanghyang Bango dari Gunung Siangkup.
BACA JUGA:Banjir dan Tanah Longsor Sebabkan Dua Desa Di Lereng Semeru Terisolasi
BACA JUGA:Manchester City Menang 4-0 Saat Menjamu Southampton, Haaland Kembali Cetak Gol Penentu Kemenangan
Sedangkan istilah Jimat yakni sebuah benda apapun yang mempunyai nilai sejarah dan nilai pusaka yang harus dijaga.
Dalam iring-iringan tersebut, setiap benda yang dibawa memiliki makna tersendiri dan berkaitan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia.
Berikut adalah urutan benda-benda dan apa saja yang keluar saat Pelal Ageng Panjang Jimat di Keraton Kanoman Cirebon.
Kepel artinya menggambarkan Ki Abdul Muthalib pembesar Qabilah dari Bani Hasyim, yakni sesepuh golongan tersebut.
BACA JUGA:Jika Tak Kooperatif, Rizky Billar Bakal Dijemput Paksa oleh Penyidik Polres Metro Jaksel
Pemayung Krapyak artinya orang yang memayungi Ki Abdul Muthalib sebagai pimpinan Bani Hasyim.
Seorang pembawa tombak artinya seseorang yang diperintah untuk mencari bidan untuk atau mengundang Dukun Paraji.
Barisan upacara (Reranggan) yang terdiri dari 2 Manggaran, 2 Nagan, 2 Jantungan menunjukkan kebesaran dan keagungan.
Seorang lelaki pembnawa obor/lilin : artinya pada saat mengundang Dukun Paraji itu di malam hari. Nyai Kethib Agung Keraton artinya menggambarkan seorang bidan/Dukun Paraji.
BACA JUGA:Soal Tersangka Baru di Kasus Dugaan Suap Sudrajad Dimyati, KPK: Belum
BACA JUGA:Jembatan di Selat Kerch Terbakar dan Runtuh, Jalur Darat Krimea-Rusia Putus
Nyai Penghulu artinya menggambarkan Ibunda Aminah (Ibu Rosulullah) yang akan bersalin.