Bahkan, pada Oktober 2022 diharapkan sudah tuntas sampai ke Seksi 3 dan dilakukan uji coba fungsional dan belum diberlakukan tarif alias gratis.
Tidak hanya itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono berharap bahwa pada Desember 2022, Tol Cisumdawu diharapkan dapat membantu lalu lintas Nataru dan hal itu mengacu pada progres terkini.
BACA JUGA:Dewi Lanjar Ratu Pantai Utara, Kekuasaan dari Cirebon hingga Rembang
BACA JUGA:PBI Invada Dukung Mahasiswa Ikut Perlombaan di Luar Kampus
Tol Cisumdawu terdiri dari seksi I (Cileunyi–Tanjungsari sepanjang 12.0 km), Seksi II (Tanjungsari–Sumedang sepanjang 17.51 km), seksi III (Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,73 km).
Kemudian seksi IV (Cimalaka-Legok sepanjang 6,96 km), seksi V (Legok-Ujungjaya 16,35 km) dan seksi VI (Ujungjaya-Kertajati 4.0 km).
Di sisi Ujung Jaya bahkan pekerjaan terlihat sudah signifikan, karena gerbang tol sudah selesai dikerjakan termasuk main road.
Dari pantauan lapangan, Tol Cisumdawu yang direncanakan dibuka pada akhir Oktober 2022, progres terkini terlihat cukup signifikan dan di akses masuk menuju tol sudah terpasang lampu merah.
BACA JUGA:SMA Islam Al Azhar 5 Cirebon Tebar Kebaikan Keliling Kota Cirebon
BACA JUGA:Hasil Liga Champions 2022-2023: Kalah 0-2 dari Maccabi Haifa, Berat Peluang Juve Lolos 16 Besar
Tidak hanya lampu merah, juga terpasang lampu penerangan jalan tol di dekat area Seksi 2 dan 3. Meski belum ada aktivitas berarti di lokasi tersebut.
Namun, di area Lemah Nendet Desa Sirnamulya, terlihat sudah hampir selesai berdasarkan pantauan wartawan di lapangan.
Asisten Pengawas Satuan Kerja Tol Cisumdawu Fachrie mengatakan, bahwa saat ini pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 2 hanya tinggal area Mulyasari yang sebelumnya terjadi longsor.
Sedangkan, pada posisi Seksi 3 sendiri saat ini sedang dalam pengerjaan mainroad. Di area Mulyasari progres pekerjaan sudah sampai 90 persen.
BACA JUGA:Identitas Korban Kecelakaan di Tol Cipali, 1 Orang Meninggal Dunia, 2 Luka Berat