Radarcirebon.com, CIREBON - Gagal ginjal akut pada anak dengan gagal ginjal akibat komplikasi penyakit hipertensi dan lainnya, dijelaskan Ketua IDI Kabupaten Cirebon, dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein SpPD.
Menurut dr Fariz, gagal ginjal akut pada anak berbeda dengan kejadian akibat penyakit penyerta seperti hipertensi maupun lainnya. Tetapi, dalam kadar tertentu memerlukan cuci darah.
"Gagal ginjal akut ini beda dengan gagal ginjal biasanya yang terjadi pada orang dewasa. Penyebab gagal ginjal pada orang dewasa biasanya dikarenakan oleh diabetes, hipertensi, dan beragam penyakit penyerta lainnya," kata dr Fariz, kepada radarcirebon.com.
Gejala yang terjadi pada gagal ginjal yang dialami orang dewasa pun bertahap dimulai dengan air kencing yang keruh, kemudian produksi urine berkurang.
BACA JUGA:Pasca Kalah 3-0 dari Fulham, Aston Villa Resmi Pecat Steven Gerrard
BACA JUGA:SHELL bLU cRU Yamaha Endurance Festival 2022 Siap Digelar di Sirkuit Sentul 22-23 Oktober
Sedangkan gagal ginjal akut biasanya timbul beberapa gejala khas saja. Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) bisa dilihat dari dua hal, yakni produksi urine yang dihasilkan tiap hari dan kadar kreatinin.
"Orang yang dengan atau tanpa penyakit ginjal, urine akan terganggu jika mengalami sakit, untuk itu harus dilakukan cek laboratorium kadar kreatinin," ungkapnya.
Beberapa teridentifikasi anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut biasanya mengalami infeksi baik saluran pernafasan maupun penceraan.
Bila infeksi saluran pernafasan biasanya ditandai dengan flu, demam, batuk, dan pilek. Kemudian bila infeksi saluran pencernaan ditandai dengan demam, nyeri perut, mual, dan muntah.
BACA JUGA:Gagal Ginjal Akut Jangkiti Anak-abak Indonsia, Begini Kata Politikus Senayan
Terakhir teridentifikasi anak yang mengalami gagal ginjal karena zat tertentu. Tapi hal indikasi ini masih dalam penelitian lebih lanjut apakah murni terjadi karena kandungan obat atau karena infeksi yang memicu terjadi gagal ginjal akut.
Saat ini, ada bahan pelarut yang terkontaminasi untuk obat sirup yang diduga memicu terjadinya gagal ginjal pada anak yakni etilen glikol dan dietilen glikol.
Padahal kedua bahan ini sudah tidak diperbolehkan menjadi pelarut untuk obat di Indonesia. Investigasi dan evaluasi akan penggunaan kedua bahan ini pada produsen obat juga masih terus dilakukan.
Beberapa waktu lalu 4 hingga 5 produsen obat pun sudah mendeklarasikan bahwa tidak menggunakan bahan baku tersebut.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Kunjungi Salurkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Warga Terdampak Banjir di Lebak Banten
"Saat ini sebaiknya hindari konsumsi obat sirup, jika sedang berlangsung maka hentikan dan diubah dalam bentuk lain. Untuk bayi bisa mengganti dengan bentuk puyer yang dilarutkan dengan air," terangnya.