5 Manfaat Daun Kelor yang Penting untuk Diketahui, Nomor 3 Bagus untuk Pria

Jumat 21-10-2022,14:00 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

Selain itu, khasiat daun kelor bisa membantu menurunkan risiko penyakit mata yang berkaitan dengan usia, seperti katarak dan degenerasi makula.

2. Mengurangi Peradangan dalam Tubuh

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Namun, peradangan yang terjadi dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan bahkan kanker.

BACA JUGA:Termorex Sirup Dilarang BPOM dan Masuk Daftar Obat Ditarik, Dulu Punya Iklan Legendaris Bu Joko dan Termos Es

Daun kelor memiliki kandungan isotiosianat yang bersifat antiinflamasi (antiradang). Senyawa ini mungkin bisa membantu meringankan peradangan yang terjadi dalam tubuh.

3. Mencegah Impotensi

Impotensi bisa disebabkan oleh terhambatnya aliran darah menuju organ vital pria. Salah satu penyebab gangguan ini, yakni tingginya kadar lipid (lemak) darah.

Kadar lipid darah yang berlebihan biasanya ditemukan pada pengidap diabetes atau kolesterol tinggi yang memang berisiko tinggi terkena impotensi.

Daun kelor bermanfaat mengendalikan kadar lipid dalam darah. Tanaman ini juga membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh arteri sehingga aliran darah lancar ke seluruh tubuh.

4. Mengontrol Kadar Gula Darah

Pengidap diabetes ternyata bisa merasakan manfaat dari daun kelor. Sebuah penelitian yang dirilis dalam Journal of Food Science and Technology (2012) menguji kadar gula darah pada 30 wanita yang mengonsumsi 7 gram bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan.

Hasilnya, kadar gula darah puasa rata-rata menurun 13,5 persen. Para peneliti memperkirakan manfaat ini berasal dari kandungan isotiosianat, senyawa antioksidan dari daun kelor.

5. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Daun kelor kaya antioksidan, yakni senyawa yang akan melawan radikal bebas di dalam tubuh, meningkatkan kekebalan, dan melindungi tubuh dari berbagai masalah kesehatan.

Tingkat radikal bebas yang tinggi bisa memicu stres oksidatif. Kondisi ini juga berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.(jpnn)

Kategori :