Radarcirebon.com, CIANJUR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur di Pondok Pesantren Al-Ittihad, Kabupaten Cianjur, Kamis 27 Oktober 2022.
Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur merupakan hasil kolaborasi antara umara dan ulama.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil menjalin kerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) untuk membangun rumah sakit tersebut.
BACA JUGA:Wacana Baru, Kampus Seharusnya Bisa Dijadikan Sarana Kampanye Politik
"Kami di Jawa Barat atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat berbahagia karena berhasil membangun rumah sakit Nahdlatul Ulama pertama," kata Ridwan Kamil.
Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur memang terlahir untuk menjaga kesehatan warga sekitar dan membuka lapangan pekerjaan, sehingga bisa menghidupkan perekonomian warga Kota Santri.
"Membangun ekonomi dan kesehatan umat bekerja sama dengan perbankan syariah, yang juga cocok dengan ekonomi keumatan di Pesantren Al-Ittihad ini menjadi percontohan," imbuh Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
BACA JUGA:4 Anggota Polres Metro Tangerang Kota Dipecat Tidak Hormat, Inilah Kesalahannya
Selain kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan NU, lahirnya Rumah Sakit Edelweiss Bentang Salapan Cianjur berkat kerja sama dari Rumah Sakit Edelweiss Pusat, pihak perbankan dan pesantren.
Menurut Kang Emil, kombinasi seperti itu bisa menjadi percontohan dalam melakukan pembangunan infrastruktur kesehatan di wilayah Jawa Barat.
"Insyaallah akan hadir di tempat-tempat lain sesuai dengan konsep percontohan yang dilaksanakan kombinasi antara rumah sakit, perbankan dan pesantren yang memiliki lahan wakaf yang cocok untuk kesehatan masyarakat," sebut Kang Emil.
"Di Jawa Barat sudah banyak upaya-upaya dilakukan, dan saya ucapkan terima kasih Rumah Sakit Edelweiss memberikan teladan."
BACA JUGA:Persita Tangerang Gandeng Tiga Klub Besar Portugal, Berikut Tujuannya
"Konsepnya keren sekali dan modern di Cianjur. Insyaallah akan diikuti di tahun-tahun berikut," sambungnya.
Gubernur menjelaskan, untuk melayani 50 juta penduduk Jawa Barat di bidang kesehatan memerlukan sekitar 30 rumah sakit baru.