PIRAEUS - Empat tahun tak pernah keluar dari fase grup Liga Champions membuat tim Yunani Olympiacos bermain kesetanan. Peluang itu ada di depan mata saat mereka meladeni tim Belgia Anderlecht yang merupakan juru kunci di Grup C. Pada saat yang sama, Benfica, saingan utama mereka dalam perebutan slot runner-up ke babak knockout, harus berhadapan dengan raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). Sang pemuncak klasemen sudah tidak membutuhkan kemenangan lagi di puncak klasemen. Mau tak mau, Olympiacos harus tampil superagresif untuk menyungkurkan Anderlecht. Olympiacos langsung unggul di menit ke-34 melalui striker Javier Saviola. Penyerang 33 tahun itu menaklukkan kiper Anderlecht Silvio Proto setelah memanfaatkan bola mental di depan kotak penalti. Keunggulan itu hanya bertahan empat menit setelah gelandang Sacha Kljevtan menyamakan kedudukan memanfaatkan serangan balik cepat. Tapi, Saviola kembali mengantarkan timnya menang melalui tandangan akrobatik di menit ke-58. Para pemain Anderlecht bermain sangat keras. Babak kedua baru berjalan empat menit, bek Anderlecht Cheikhou Kouyate mendapat kartu kuning kedua. Bek Fabrice N\'Sakala juga harus keluar dari lapangan setelah mendapat kartu kuning kedua pada menit ke-88. Tak cukup sampai di situ, wasit asal Jerman Wolfgang Stark juga mengganjar kiper Anderlecht Silvio Proto kartu merah beberapa menit menjelang bubaran. Lima pemain Anderlecht lainnya mendapat kartu kuning. Kerasnya permainan tim asuhan John van den Brom membuat Stark sampai harus memberi tiga hadiah penalti kepada tim tuan rumah. Yakni pada menit ke-50, 72, dan 90. Tapi, karena bermain sangat tegang, hanya penalti ketiga yang bisa menembus gawang melalui tendangan Alejandro Dominguez. Hasil itu mengantarkan mereka lolos fase grup untuk pertama kali dalam empat tahun. Kemenangan Benfica atas PSG 2-1 di Portugal tak berarti karena Olympiacos unggul head to head setelah poin mereka sama-sama 10. Kekalahan perdana PSG di Liga Champions itu diciptakan striker Benfica, Lima via penalti di menit ke-45 dan gelandang Nicolas Gaitan di menit ke-58. Tim asuhan Laurent Blanc hanya mampu membalas via Edinson Cavani di menit ke-37. “Semuanya terjadi hari ini. Terima kasih untuk semua hal yang berjalan lancar bagi kami. Tak diragukan lagi kami layak menang. Kami sudah tahu ini akan berjalan sulit. Rasa sakit yang kami alami di lapangan layak dengan ganjaran yang kami raih,” tegas Pelatih Olympiacos, Michel. Michel mengakui, sepanjang laga jantung berdebar kencang. Pasalnya, beberapa kali hadiah tendangan penalti tak bisa mereka manfaatkan. Pertama melalui Saviola dan kedua via Vladimir Weiss. “Jika para pemain berkomplot untuk membuatku sepuluh tahun lebih muda, mereka sudah sukses! Tensi malam ini luar biasa. Saviola adalah penendang penalti yang baik. Mungkin momen dia sedang buruk,” imbuh pelatih berpaspor Spanyol itu. (aga)
3 Olympiacos FC v RSC Anderlecht 1, Serba Tegang di Kandang
Kamis 12-12-2013,10:47 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :