Radarcirebon.com, JAKARTA – Tahun depan, pemerintah memastikan bahwa tidak berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik.
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya menyatakan, bahwa untuk tahun depan pemerintah telah menyediakan anggaran kompensasi dan subsidi energi sebesar Rp 339,6 triliun.
“Alokasi yang ada sekarang (anggaran APBN) diantisipasi supaya tahun depan tidak naik (subsidi dan kompensasi),” kata Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya, dilansir dari Disway.id, Sabtu 5 November 2022.
BACA JUGA:Pemerintah Berhasil Turunkan Angka Gagal Ginjal Akut, Inilah Resepnya
Made mengakui, bahwa alokasi anggaran subsidi dan kompensasi energi pada tahun depan terbilang kecil dari anggaran pada tahun ini.
"Hal ini lantaran pemerintah sudah melakukan penyesuaian harga BBM agar tahun depan anggaran subsidi dan kompensasi tidak berpotensi membengkak," terangnya.
Made menjelaskan, anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun ini mencapai Rp 502,4 triliun, bahkan diperkirakan bisa membengkak hingga Rp 700 triliun.
BACA JUGA:Catat Nih! Kabar Baik Buat Para Buruh, Tahun Depan UMP Naik
Selain itu, pagu subsidi dan kompensasi energi yang turun pada tahun depan juga seiring dengan minyak mentah Indonesia (ICP) yang diperkirakan lebih rendah, yakni 90 Dolar Amerika Serikat per barrel.
"Dibandingkan tahun ini, yang harganya sempat berada di atas 100 Dolar Amerika Serikat per barel," pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi per 3 September lalu.
Harga dua BBM bersubsidi yakni Pertalite di kerek menjadi Rp 10.000 per liter, serta Solar sebesar Rp 6.800 per liter. (jun)