Radarcirebon.com, CIREBON - Pelaksanaan pembangunan proyek revitalisasi irigasi tersier di Desa Babakan Losari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon mendapatkan protes keras.
Revitalisasi irigasi tersier ini dianggap merubah bentuk awal, sehingga dapat mempengaruhi daya tampung air.
Protes atas pembangunan revitalisasi irigasi tersier yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis) disampaikan oleh Kuwu setempat.
BACA JUGA:Inilah Manfaat Rutin Memanaskan Mesin Mobil Meski Jarang Digunakan
Kuwu Babakan Losari, Tarsono bersama perangkat desa mendatangi proyek revitalisasi irigasi tersier secara langsung pelaksanaan pembangunan revitalisasi irigasi tersebut, Senin 21 November 2022.
Kepada pengawas pelaksana kegiatan, Tarsono meminta agar proyek tersebut dihentikan.
Pasalnya, sejumlah petani menyampaikan aspirasinya mengenai volume irigasi yang menyempit.
BACA JUGA:PT Jasa Raharja Sedang Membuka Lowongan Pekerjaan, Segera Mendaftar
Dikhawatirkan, ketika saluran irigasi tersebut menyempit. Maka, air tidak akan tertampung dan menyebabkan banjir di areal lahan pesawahan.
"Bapak bisa bayangkan, setiap saluran dibuat agar semakin lebar. Bukan tambah menyempit," katanya dengan lantang.
Diakui sebelum pelaksanaan ada sosialisasi dari pihak terkait yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini.
BACA JUGA:Hasil Piala Dunia 2022 Qatar: Inggris Bantai Iran 6-2
Namun, dia tidak mendapatkan informasi yang detail dari rencana pelaksanaan revitalisasi irigasi tersier ini.
"Saya tidak ditunjukkan gambar pekerjaan. Hanya sebatas pemberitahuan saja," imbuhnya.
Menindaklanjuti protes dari pihak pemerintah desa, Abdul Roup yang bertugas sebagai pengawas pelaksanaan kegiatan menampung usulan tersebut.