"Dampak gempa Magnitudo 5,6 sangat merusak di Sukabumi dan Cianjur diakibatkan kedalaman gempa yang dangkal," kata Daryono, dalam penjelasannya yang dikutip radarcirebon.com, Selasa, 22, November 2022.
BACA JUGA:Kenapa Gempa Bumi Tidak Bisa Diprediksi, Begini Penjelasan dari BMKG
BACA JUGA:Berita Ki Joko Bodo Meninggal Dunia Dibenarkan Sang Putri dan Ki Prana Lewu
Dijelaskan Daryono, struktur bangunan tidak memenuhi standar aman gempa, juga menjadi salah satu faktor kenapa dampak yang ditimbulkan sangat merusak.
Faktor lain adalah lokasi permukiman berada pada tanah lunak (local site effect-efek tapak) dan perbukitan (efek topografi).
Selain gempa bumi, juga terjadi longsor akibat faktor lain seperti curah hujan, dan kemiringan. Salah satunya di Jalan Puncak, batas Kota Cianjur.
Yang terjadi di Kabupaten Cianjur berkategori gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Salah satu karakteristik gempa ini adalah banyaknya aktivitas kegempaan susulan.
BACA JUGA:Kenapa Gempa di Cianjur Sangat Merusak dan Banyak Bangunan Runtuh, BMKG: Lokasi Tanah Lunak
BACA JUGA:Ki Joko Bodo Meninggal Dunia Hari Ini, Ki Prana Lewu Ungkap Hal Ini
Sebab, pada gempa kerak dangkal, terjadi di batuan yang relatif rapuh. Bahkan tercatat sudah terjadi lebih dari 127 gempa susulan.
Namun kekuatan gempa susulan tersebut, terus melemah dengan yang terbesar magnitudo 4,2 dan terkecil adalah magnitudo 1,2.