LOSARANG – Infrastruktur yang berfungsi menanggulangi banjir masih belum tersedia dengan baik, sehingga masalah banjir terus menjadi persoalan. Salah satunya di Kabupaten Indramayu. Saat ini infrastruktur untuk menanggulangi banjir masih minim. Hal itu terlihat saat beberapa kecamatan di daerah tersebut kerap dilanda banjir. Di Kecamatan Losarang misalnya. Ketika musim hujan banjir tidak hanya merendam pemukiman penduduk, tetapi areal persawahan maupun tambak ikut terendam. Bahkan areal persawahan di lima desa, yakni Krimun, Losarang, Jumbleng, Puntang, dan Muntur menjadi langganan banjir setiap tahunnya. “Kalau dijumlah secara keseluruhan, sawah yang langganan banjir semuanya ada sekitar 600 hektare. Itu akibat beberapa kali (sungai, red) yang melintasi lima desa tersebut pembuangannya di satu muara sehingga air meluap. Harapan kami perlu dibuatkan pembuangan baru,” ujar Kades Krimun, Darnoto kepada Radar kemarin. Persoalan banjir juga dirasakan masyarakat Desa Anjatan Utara, Kecamatan Anjatan. Ketika tiba musim hujan, ratusan rumah penduduk menjadi langganan banjir. Itu akibat sungai Anjatan yang melintasi wilayah itu meluap, kemudian genangan air tidak bisa terbuang dengan baik karena tidak ada saluran pembuangan. “Bahkan bukan musim hujan pun, kalau kali Anjatan itu meluap banjir pasti akan terjadi. Kami ingin masalah banjir desa kami diperhatikan secara serius,” ujar Kades Anjatan Utara, Asmono. Anggota Komisi V DPR RI Drs Yoseph Umarhadi Msi, yang ditemui saat meninjau sejumlah sungai di wilayah Losarang, Sabtu (14/12) mengaku prihatin persoalan banjir di Kabupaten Indramayu. Dirinya berjanji akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. “Setelah melihat beberapa lokasi yang kerap dilanda banjir saya merasa prihatin. Salah satunya seperti di Kecamatan Losarang, khususnya areal persawahan. Dimana yang terendam jumlahnya cukup banyak. Kalau tidak diperhatikan nantinya akan menghambat ketahanan pangan,” ujarnya. Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut, untuk mengatasi banjir perlu dibuatkan bendungan di sekitar wilayah Losarang. Bendungan itu nantinya untuk menampung air ketika sungai meluap akibat hujan. Kabid Opersional Sungai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk–Cisanggarung, H Kasno mengatakan, pihaknya akan memperhatikan masalah banjir di Losarang dan memikirkan usulan pembuatan bendungan. “Terlebih dari Komisi V DPR RI (Yoseph, red) meminta kami untuk memperhatikan masalah banjir salah satunya di Losarang ini,” kata Kasno. (kom)
600 Hektare Langganan Banjir
Senin 16-12-2013,12:29 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :