CIANJUR, RADARCIREBON.COM - Gempa susulan di Kabupaten Cianjur sudah terjadi sebanyak 259 kali hingga pukul 06.00 WIB, Sabtu, 26, November 2022. Sementara jumlah korban meninggal terdata 310 orang.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyampaikan, gempa susulan yang terjadi setelah magnitudo 5,6 sebanyak 259 kali. Dengan magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil 1,2.
"BMKG akan terus memonitor aktivitas kegempaan pada seluruh jalur esar aktif di Jawa Barat," kata Daryono, melalui unggahannya terkait update gempa Cianjur.
Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa sampai pembaruan data terakhir jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 310 orang.
BACA JUGA:Ronaldo Cetak Gol Saat Portugal Lawan Ghana, Player escort-nya Bocah Asal Indonesia
BACA JUGA:Sebanyak 124 Kantong Jenazah Korban Gempa Cianjur Telah Teridentifikasi Tim DVI Polri
Sampai dengan saat ini masih ada 24 orang belum ditemukan. BNPB beserta unsur lainnya masih mengupayakan pencarian korban gempa Cianjur.
Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengatakan, seiring proses pencarian dan pendataan terdapat penambahan kerusakan bangunan, infrastruktur hingga jumlah korban.
"Jumlah korban meninggal 310 orang, yang masih belum ditemukan 24 orang. Kerusakan infrastruktur tidak begitu banyak berubah, tercatat penambahan di 363 sekolah, 144 tempat ibadah," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11).
Korban yang berhasil ditemukan hari ini berjumlah 17. Bersamaan dengan itu, tim DVI Polri, Basarnas dan Pusat Krisis Kemenkes berhasil mengidentifikasi 21 jenazah dari data puskes dan desa, termasuk mendapatkan identitas dari korban jiwa yang sudah dikebumikan keluarga, sehingga total korban meninggal 310 jiwa.
BACA JUGA:LGBT Dilarang Tampil di Piala Dunia 2022 Qatar, Ingat Kisah Hancurnya Negeri Sodom
BACA JUGA:Inovatif! SMP Al-Irsyad A-Islamiyyah Gunakan E-Vote untuk Pilih Calon Ketua Osis
Terkait target pencarian korban hilang, Suharyanto menegaskan akan mencari sampai orang yang terdata hilang berhasil ditemukan.
"Sampai orang terakhir, tidak ada penurunan semangat, kekuatan, sarana prasarana, karena keselamatan rakyat untuk hukum tertinggi," pungkasnya.