Sesar Cirebon 2
Jalur patahan ini memiliki potensi magnitudo tertarget 6,5 dan laju pergeseran 0,1 milimeter per tahun.
Wilayah yang dilalui sesar ini mencakup Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon.
Sesar Ciremai
Wilayah patahan ini mencakup kawasan Gunung Ciremai yakni Kuningan dan Majalengka dengan magnitudo tertarget 6,5 dan pergeseran 0,1 milimeter per tahun.
BACA JUGA:Potret Ngeri Erupsi Gunung Semeru 4 Desember 2022, Terjadi 22 Kali Letusan
Sesar Baribis
Desa Baribis di Kabupaten Majalengka adalah bagian dari sesar aktif ini yang memanjang sampai ke Jakarta dan wilayah lainya.
Diketahui, sesar ini cukup aktif dan dilaporkan beberapa kali menjadi penyebab terjadinya gempa di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Penamaan sesar tersebut memang ada yang populer dan tidak. Misalnya Sesar Kendeng. Masyarakat selama ini hanya mengenal Sesar Baribis.
Padahal, diduga Sesar Kendeng yang memiliki 6 segmen terhubung dengan Sesar Baribis.
BACA JUGA:Rizky BIllar Ditantang Duel Tinju oleh Jefri Nichol, Berani Enggak?
Keberadaan Sesar Baribis Kendeng ini, sudah lama terdeteksi ilmuwan kegempaan. Bahkan sudah diterbitkan pada beberapa jurnal ilmiah.
Pada tahun 2017 misalnya, Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) sudah menerbitkan buku mengenai jalur sesar yang aktif di Indonesia.
Gempa yang terjadi di Kota Cirebon pada Sabtu, 3, Desember 2022, tentu mengingatkan kembali pada keberadaan patahan aktif dengan laju gerak yang diperkirakan 5 mm per tahun itu.
Di bawah Cirebon, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Purwodadi sampai ke Surabaya, membentang jalur sesar tersebut.