Kemudian dalam perjalanannya, terjadi modifikasi setelah Kerajaan Galuh dan Mataram berkembang sendiri-sendiri.
Keturunan Sanjaya di Jawa Tengah mengembangkan Bahasa Sansakerta menjadi Jawa Kuno atau Bahasa Kawi.
Di sisi lain, keturunan Sanjaya di Jawa Barat mengembangkan Bahasa Sansakerja menjadi Bahasa Sunda Kuno.
Perbedaan kemudian semakin kentara, karena kerajaan memiliki struktur dan penamaan untuk benda, sifat dan peristiwa.
BACA JUGA:Video Kebaya Hijau Viral di TikTok, Link Sudah Tersebar Luas, Pemeran Seorang Model dan Selebgram
Misalnya pada penamaan jabatan. Di Mataram Kuno dikenal istrilah Sri, Dyah, Sang, Si dan Pu atau Mpu.
Selanjutnya, terjadi perbedaan dalam kedua bahasa yang disebabkan perkembangan masyarakat dan kebudayaan di kedua daerah tersebut.
Bahkan di masyarakat yang berbahasa Jawa sekalipun, ada banyak perbedaan tergantung tempat tinggal dan kebudayaannya.
Begitu juga masyarakat Sunda, yang memiliki banyak dialek dan perbedaan antar satu daerah dengan lainnya.
BACA JUGA:BANSOS KEMENSOS 2023, Simak Daftarnya Ada Apa Saja dan Cara Cek Penerima atau Bukan
Itulah landasan historis kenapa orang Jawa dan Sunda meski sama-sama tinggal di Pulau Jawa tetapi memiliki bahasa yang berbeda.