Peringati Hari AIDS se-Dunia, Pemprov Jabar Tekan Infeksi dan Perkuat Mitigasi

Sabtu 24-12-2022,19:00 WIB
Reporter : Moh Junaedi
Editor : Moh Junaedi

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan kasus infeksi HIV/AIDS dengan sejumlah langkah mitigasi. 

Mitigasi diantaranya dengan memberikan pendampingan kualitas hidup kepada penderita HIV/AIDS, juga penguatan lingkungan yang kondusif melalui kolaborasi Pentahelix sebagai upaya pencegahan. 

Ditemui usai peringatan Hari AIDS Sedunia Tingkat Jawa Barat Tahun 2022, Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial yang mewakili Gubernur Jabar, Dewi Sartika mengatakan, pihaknya mempunyai sejumlah program pencegahan dan penguatan bagi anak-anak penderita HIV/AIDS yang harus diselamatkan masa depannya. 

BACA JUGA:Buat Malam Tahun Baru, Saldo DANA Gratis Buat Jajan, Kuy Gaskeun!

"Mitigasi dan sejumlah program pencegahan HIV/AIDS terus kita perkuat. Saya harap kita tidak boleh lengah, khususnya terhadap penderita anak-anak karena kalau lengah akan kehilangan generasi emas 2045," ujar Dewi di Taman Cikapundung River Spot, Kota Bandung, Sabtu 24 Desember 2022.

Pihaknya saat ini juga terus menguatkan peran kelembagaan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam mengingatkan dan mencari orang yang terkena HIV/AIDS untuk diberikan pengobatan. 

Dewi mengungkapkan, kasus tertinggi HIV/AIDS di Jawa Barat saat ini adalah Kota Bandung (726 kasus), disusul Kota Bogor (557 kasus), Kota Bekasi (447 kasus), kemudian Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Bandung. 

BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Bisa dari 3 Website Ini, Cuan Rp 500 Ribu

"Yang harus menjadi perhatian dari semua kasus tersebut 74 persennya diderita oleh kelompok laki-laki, dan 26 persen kelompok perempuan, dengan penyebab utamanya adalah hubungan sesama jenis, disusul pengguna narkotika," ungkap Dewi. 

Dari kelompok usia hampir 66 persen penderita HIV/AIDS di Jawa Barat berusia produktif, yakni 25 - 49 tahun, kemudian 18,6 persen usia 20 - 24 tahun, dan 6,1 persen usia di atas 50 tahun. 

Untuk itu, peringatan Hari AIDS Sedunia ini menjadi pengingat terhadap fenomena gunung es yang hanya terlihat kecil di atasnya saja, padahal di bawahnya kasus relatif tinggi yang harus menjadi perhatian semua pihak. 

BACA JUGA:Ketua KPU Diduga Lecehkan Wanita Emas dengan Janji Loloskan Partainya di Pemilu 2024

"Karena itu terus-menerus kita ingatkan, terutama yang sudah terinfeksi agar tetap bersemangat dan rutin berobat. Untuk masyarakat juga teruslah berperilaku hidup sehat dan melakukan komunikasi yang sehat," pesan Dewi. 

Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, pelaksanaan peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2022 dapat dijadikan sebagai momentum gerakan masyarakat untuk bersama-sama peduli tentang HIV, memahami pentingnya melakukan tes HIV, sehingga status HIV dapat segera diketahui. 

Menurut Atalia, semakin banyak masyarakat mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan ARV lebih dini diharapkan dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV, sehingga Indonesia dapat mencapai “three zero”. 

Kategori :