HAURGEULIS – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Haurgeulis melepas 269 siswa yang akan melaksanakan praktek kerja industri (Prakerin), di aula kampus setempat akhir pekan kemarin. Acara pelepasan ditandai penyerahan secara simbolis perlengkapan peserta prakerin kepada dua orang perwakilan siswa oleh Kepala SMK Muhammadiyah Haurgeulis, Suparman SPd.Ing. Hadir dalam acara tersebut, seluruh dewan guru, staf dan pengurus Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Haurgeulis. Wakil kepala hubungan industri, Mashudi SPdI menjelaskan, peserta prakerin merupakan siswa kelas XI dari program keahlian kendaraan ringan (TKR), teknik sepeda motor (TSM) dan multimedia tahun pelajaran 2012/2014. Selama dua bulan mulai Januari hingga Februari, mereka akan ditempatkan di 63 perusahaan yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten yang merupakan mitra kerja SMK Muhammadiyah Haurgeulis. Diantaranya Auto 2000, Perum Damri, Timpal Kostrad Jakarta Pusat, K-Line Mobaru Diamond Indonesia, Sembila Samudra serta PT Astra Internasional Isuzu. “Prakerin merupakan program diklat untuk meningkatkan kualitas lulusan yang benar-benar siap kerja serta mampu membuka lapangan kerja mandiri,” ujar Mashudi. Dia juga berpendapat, prakerin adalah kesempatan untuk mengenali dunia kerja. Melalui prakerin, siswa SMK bisa lebih memahami dan menyadari tantangan dunia usaha yang akan mereka hadapi nanti. Disamping menanamkan rasa percaya diri dan tanggung jawab. Selain acara pelepasan peserta prakerin, tambah Mashudi, di hari yang sama juga digelar berbagai kegiatan mengisi pekan olahraga antar kelas (Porak). Seperti jalan santai, pentas seni, festival band serta sejumlah pertandingan olahraga yang diikuti seluruh sivitas akademika SMK Muhammadiyah Haurgeulis. Sementara itu, kepala SMK Muhammadiyah Haurgeulis Suparman SpdIng berpesan kesempatan praktik kerja ini dapat dimanfaatkan untuk mengasah keahlihan, sehingga siswa benar-benar menjadi tenaga yang terampil. “Imej sekolah tercermin dalam sikap dan tingkah laku para peserta ini. Bila sikap dan tingkah laku siswa baik, maka nama almamater akan dinilai baik. Sebaliknya juga demikian. Saya akan memantau langsung keberadaan dan aktivitas siswa dan guru pembimbing di setiap lokasi,” tegasnya. Khusus kepada para guru pembimbing, dia mengharapkan adanya peningkatan kualitas pembimbingan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. (kho/opl)
Siswa SMK Muhammadiyah Haurgeulis Prakerin di 63 Perusahaan
Senin 23-12-2013,13:24 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :