Sejarah Desa Bugis Indramayu, Pengabdian Prajurit Pelarian di Hutan Darma Ayu

Sabtu 14-01-2023,18:15 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

Selama mereka bercocok tanam, mereka pun membolehkan penduduk lain untuk ikut menggarap tanah yang mereka tempati.

Lama menetap, akhirnya mereka berkirim pesan kepada Raja Darma Ayu, bahwa mereka siap mati sebagai prajurit Darma Ayu.

BACA JUGA:Sejarah Desa Dompyong, Terbentuk lewat Sayembara Pembuatan Bedug

Setelah hampir satu tahun menetap sambil bercocok tanam, Joko Sari dan Panji Alif kemudian menjemput anak istrinya di Bugis dan memboyongnya ke tempat baru tersebut.

Sambil menunggu panggilan pengabdian dari Raja Darma Ayu, mereka menjalani puasa tirakat untuk memperdalam ilmu dan kesaktian mereka dengan caranya masing-masing.

Hingga akhirnya panggilan tersebut tiba, mereka dipanggil Raja Darma Ayu untuk berperang melawan penjajah.

Namun dalam peperangan tersebut, hanya Joko Sari yang kembali dengan selamat.

Kemudian Raja Darma Ayu memberikan perintah kepada Joko Sari, menjadi pemimpin di lokasi yang sebelumnya dibuka oleh teman sepelariannya itu.

BACA JUGA:Kisah Nyi Mas Gandasari, Kesaktian Tiada Tanding dan Wangi Tubuh Abadi

Untuk mengenang teman seperjuangan, Joko Sari akhinya memberi nama desanya dengan sebutan Desa Bugis.

Nama tersebut untuk mengenang Daeng Morontolo, teman seperjuangannya yang berasal dari Suku Bugis Makassar. 

Pada tahun 1978-1988, Desa Bugis dimekarkan menjadi beberapa desa yang terkenal dengan sebutan B2MS.

B2MS mengandung arti, dari Bugis, Bugistua, Mangunjaya, dan Salamdarma. Keempatnya merupakan desa baru dari asal usul Desa Bugis. 

Itulah sejarah Desa Bugis yang merupakan sebuah desa di Indramayu, Jawa Barat yang tebrntuk berkat jasa prajurit Makassar.* 

Kategori :