CIREBON, RADARCIREBON.COM - Masih dalam suasana Imlek, salah satu makanan yang identik di Tahun Baru Imlek yakni Moon Cake. Salah satu panganan tradisional Tionghoa ini menjadi favorit kala Imlek.
Permintaan moon cake pun selalu meningkat sebelum jelang Imlek hingga hari Imlek.
Owner Le Via Parisserie, Rosemalya menuturkan moon cake atau Kue bulan adalah kue tradisional yang pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan.
BACA JUGA:Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 84 Persen, Menhub: Mei Uji Coba
Moon cake atau kue bulan biasanya ada pada saat purnama pada pertengahan bulan kedelapan di musim gugur dan biasanya disebut Festival Kue Bulan.
"Biasanya festival ini dijadikan moment untuk berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat sambil menikmati kue bulan," tuturnya.
Moon cake ini terbuat dari 175 gr sirup mooncake, 50 gr minyak, 8 gr air alkali, 2 gr soda kue, 250 gr tepung hongkong. Festival kue bulan, menjadi perhelatan rutin bagi warga Tionghoa.
Sebagai penanda perayaannya adalah saling menghantarkan kue bulan kepada sanak saudara dan juga teman sejawat. Saat perayaan, keluarga akan berkumpul dan menikmati kue bulan.
BACA JUGA:Calon Presiden Dari PDI Perjuangan Sudah Ada di Kantong Megawati Soekarnoputri
"Peminat moon cake saat ini bisa dibilang bukan hanya dari kalangan Chinese saja, pesnaan selalu tinggi pada momen Imlek, termasuk di perayaan Imlek tahun ini," tukasnya.
Ada beragam rasa dari Moon Cake ini seperti Tausa Gojin (mix dried fruit dan dried peanut), Coklat, Durian, Kacang hijau, dan Taro. Moon cake ini tahan di suhu ruang selama satu bulan.
"Karena mooncake rasanya manis cocoknya disantap dengan minuman teh hijau atau teh pahit," tukasnya.