Kurikulum 2013 Wujudkan Guru Profesional

Jumat 27-12-2013,12:35 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA – DPD Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) mengajak kepada ratusan guru RA, Madrasah Ibtidaiyah (MI), MTs, serta MA di Majalengka untuk mewujudkan guru profesional melalui kurikulum 2013. Hal tersebut terungkap melalui seminar yang digelar PGMI Majalengka di Islamic Centre, Kamis (26/12). Ketua panitia Drs H Mahmud Yunus MPd mengungkapkan, seminar yang diselenggarakan tersebut bertujuan agar para guru (peserta, red) mengerti dan paham mengenai implementasi kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang berbasis agama. Sehingga pembentukan karakter guru guna bisa berkiprah menyongsong penerapan kurikulum baru ini. “Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berasal dari seluruh guru sekolah berbasis agama di Kabupaten Majalengka. Kegiatan yang dilaksanakan ini juga sebagai rangkaian Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) ke-68,” ujarnya. Sementara itu, Ketua PGMI Majalengka H Ade Isa Ansori mengapresiasi penyelenggaraan seminar ini karena di luar dugaan peserta ini ternyata melebihi target sebelumnya. Dalam undangan yang disebar sekitar 600 orang, tetapi pada hari H peserta mampu mencapai lebih dari 700 orang. “Kami ingin memberikan peran dalam rangka mengikuti program pemerintah, salah satunya melalui bimtek mengenai kurikulum 2013 ini. Khususnya mengenai pendidikan berkarakter yang akan diimplementasikan kepada peserta didik,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka Dr H Udin Syafrudin MPd menambahkan, kegiatan sosialisasi tersebut tentunya sangat penting bagi sekolah-sekolah madrasah, terutama pendidikan karakter. Sebab, melalui kurikulum baru ini tidak hanya pada mata pelajaran Agama dan PKn tetapi semua mata pelajaran yang ada. Pemateri, Ratieh Saanggarwaty SE juga menyampaikan akan pentingnya pendidikan berkarakter pada semua siswa. Karena itu, melalui kurikulum baru ini pendidikan karakter sudah mulai masuk di semua mata pelajaran. Bangsa Indonesia khawatir dengan masyarakat jika kehilangan karakter. “Tanpa memiliki karakter, bangsa ini tidak akan menjadi bangsa yang besar yang hanya sebagai sebuah Negara saja. Oleh karena itu, saya berharap melalui kurikulum 2013 yang diterapkan ini beberapa generasi penerus bangsa memiliki karakter yang kuat dan tidak mudah putus asa,” pesan Ratieh diiyakan motivator pemateri lainnya Asep Haerul Gani. (ono/opl)   Foto: Ono Cahyono/Radar Majalengka BERKARAKTER. DPD Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) bersama motivator Ratieh Sanggarwaty SE dan Kepala Kemenag Majalengka Dr H Udin Syafrudin MPd di hadapan ratusan guru di aula Islamic Centre, kemarin  

Tags :
Kategori :

Terkait