Hasil Hitung Cepat Bukan Acuan

Senin 30-12-2013,12:23 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON - Meski warga kurang antusias pada putaran kedua, masyarakat Kabupaten Cirebon telah mengikuti pemungutan suara pemilihan calon bupati dan wakil bupati Cirebon putaran kedua, Minggu (29/12). Pantauan Radarcirebon.com hingga pukul 14.00 WIB,  tertib dan lancar. Setelah dilakukan pencoblosan, dua lembaga survei yang menggelar hitung cepat (quick count) memberikan hasil penghitungan yang berbeda. Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan, pasangan Sunjaya Purwadi-Tasiya Soemadi (Jago Jadi) unggul dengan 52,74 persen suara, sedangkan pasangan Raden Sri Heviyana Supardi-Rakhmat (Hebat) hanya 47,26 persen suara. Namun, hasil hitung cepat Komunitas untuk Penataan Kebijakan Publik (Komunal), pasangan yang unggul adalah pasangan Hebat dengan raihan 55,12 persen suara. Menurut Komunal, pasangan Jago Jadi hanya mengantongi 44,88 persen. Seperti yang telah diungkapkan dalam jumpa pers, hitung cepat yang dilakukan JSI menggunakan teknik multistage random sampling dengan sampling error plus minus 1 persen. Dari populasi 1.696.981 pemilih di 3.650 TPS, sampel yang digunakan 250 TPS yang dipilih secara acak di semua kecamatan di Kabupaten Cirebon.\"Sampel menyebar secara proporsional. Ada 250 relawan yang bekerja di lapangan. Mereka mengirimkan data dari TPS yang dipilih melalui SMS center kemudian masuk data base dan kami analisis,\" ujar Manajer Riset JSI Sukanta. Ia meyakinkan bahwa data yang dikirim relawan adalah benar. Sebab, relawan tak terikat dengan pasangan calon mana pun, dan relawan berasal dari Bandung.tentang data yang masuk data base, kata Sukanta, sejak awal Jago Jadi selalu unggul. Tak ada kejutan salip-menyalip dari pasangan Hebat. Hanya di beberapa daerah pemilihan (dapil pileg Kabupaten Cirebon), ada perbedaan tipis antara Jago Jadi dan Hebat. Seperti dapil 1, 2, dan 6. Di dapil 7 pasangan Hebat yang unggul. Total dapil di Kabupaten Cirebon ada 7.Tingkat partisipasi pemilih di 250 TPS yang dijadikan sampel oleh JSI, hanya 46,67 persen. Sementara 53,33 persen pemilih tak menggunakan hak pilihnya. Berbeda dengan JSI, menurut hasil hitung cepat Komunal justru pasangan Hebat yang unggul, dan Jago Jadi kalah. Teknik yang digunakan Komunal adalah sampling acak di 425 TPS dari total 3.650 TPS di Kabupaten Cirebon. Direktur Eksekutif Komunal, Hery Susanto, mengatakan, sampling yang dipilih proporsional di semua kecamatan di Kabupaten Cirebon. \"Sampling error atas quick count Komunal plus minus 4,85 persen. Artinya, kalaupun nanti minus 4,85 persen jatuh ke pasangan Hebat, pasangan Hebat tetap unggul,\" kata Hery. Menurutnya, apa yang dilakukan lembaganya hanya sekadar hitung cepat, sedangkan hasil resmi tetap menunggu pleno KPU. Menanggapi hasil hitung cepat yang berbeda, ketua tim pemenangan Hebat, Rifky Rizania Permana, mengapresiasi hasil hitung cepat yang berbeda. \"Yang jelas kami mengapresiasi metodologi survei lembaga mana pun, toh hitung cepat bukan acuan,\" kata Rifky. Menurut Rifky, tim Hebat tetap menunggu hasil resmi KPU. Hebat pun, kata dia, insya Allah bakal menang. Bagaimana hasil laporan saksi di setiap TPS? Rifky mengaku rekap tersebut belum selesai sehingga pihaknya belum bisa mempublikasikan hasilnya.Terkait hasil hitung cepat yang berbeda, Rifky mengatakan masyarakat Kabupaten Cirebon bisa menilai sendiri. Masyarakat, kata dia, tak akan mudah tersulut oleh perbedaan hasil hitung cepat.(wb)

Tags :
Kategori :

Terkait