"Dan itu sering terbukti," tegas juru kunci.
BACA JUGA:3 Kecamatan di Kabupaten Kuningan Salah Satunya Mandirancan, Jumlah Perempuan Lebih Banyak
Tapi jika mereka memiliki niatan yang aneh-aneh, jangan harap terkabul yang ada bisa-bisa mendapat malapetaka.
"Meski tidak ada batasan, tetapi disini juga ada etika untuk berkunjung, jangan sampai didatangi macan," kata juru kunci.
Udara sejuk khas pegunungan ditambah deretan pohon berusia ratusan tahun, menambah aura kesakralan situs tersebut semakin kuat.
Ditambahkan Sarman, pohon-pohon yang ada di area situs, sering menjadi pertanda bagi warga Desa Sangkanerang.
BACA JUGA:WAJIB DIPENUHI, 4 Syarat Dalam Pembangun Jalan Lingkar Timur Selatan Kuningan
Oleh sebab itu, warga Desa Sangkanerang memiliki pantangan tidak boleh mengganggu keberadaan pohon-pohon yang ada di sekitar situs, tanpa seizin juru kunci.
Kejadian tersebut pernah menimpa salah satu warga Desa Sangkanerang, yang mengalami musibah akibat menebang pohon.
"Dulu ada warga sini menebang pohon bambu di area situs, dengan maksud dirapihkan karena menjuntai ke kandang ayam miliknya," kata Sarman.
Meski dengan maksud merapihkan, tetapi hal tersebut menjadi musibah bagi pelaku yang dianggap gegabah.
BACA JUGA:Pemkab Kuningan Punya Utang, Ini Tugas Pansus Gagal Bayar Usulan Fraksi
"Kandang ayamnya terbakar habis, sampai sekarang tidak dipergunakan lagi," cerita Sarman.
Jadi, tambah Sarman, jangan coba-coba menganggu pohon-pohon yang ada di area situs.
Selain itu, keberadaan pohon-pohon tersebut, sering menjadi pertanda bakal datangnya suatu musibah atau kejadian yang luar biasa.
"Kalau ada pohon di area situs ada yang tumbang itu bisa menjadi pertanda bagi warga kami," tambah Sarman.