Gempa 5 Detik, Warga Panik

Kamis 02-01-2014,13:25 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN – Bertepatan dengan Tahun Baru dan Rabu wekasan, warga Kuningan dikejutkan getaran besar. Mereka khawatir musibah gempa terjadi lantaran baru merasakan kembali getaran yang cukup besar. Tak heran, jika semalaman warga sekitar gunung Ciremai merasa panik dan cemas. Getaran tersebut terasa tepat pukul 19.37 tadi malam (1/1). Tidak sedikit dari warga yang spontan berucap kalimat “Allahu Akbar” saat gemuruh terdengar. Banyak pula dari masyarakat yang langsung berhamburan keluar rumah khawatir guncangan merobohkan rumah. Salah satunya dialami warga Desa/Kecamatan Cilimus, Suci Agustin (21). Gadis yang baru saja lulus dari kebidanan itu mengaku, jantungnya seolah mau copot ketika mendengar gemuruh akibat getaran. Getaran yang cukup lama ditambah guncangan hebat membuatnya berteriak asma Allah. “Wah ada apa ini, kok lininya (gempa kecil, red) besar sih. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa ya Allah,” tutur Suci dengan bibir gemetar. Hal serupa diungkapkan Indra Nugraha, masih warga Cilimus. Dia berharap tidak akan terjadi musibah yang bersumber dari Gunung Ciremai. Meski terus berdoa dirinya masih merasa waswas, lantaran getarannya cukup besar dan lama. “Kalau saya merasakannya kisaran 3-5 detik. Lumayan lama dan bergemuruh,” ucapnya. Selain di Cilimus, rupanya beberapa desa di lereng Gunung Ciremai merasakan getaran yang sama. Seperti di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Desa Peusing, Sayana dan Sembawa, Kecamatan Jalaksana. Seperti yang diungkapkan warga Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Encu Sunaryo. Selepas merasakan getaran gempa, ia mengaku sangat lemas. Pasalnya, ia baru merasakan getaran yang cukup besar dalam waktu cukup lama seperti itu. “Tadi saya dan keluarga langsung keluar rumah. Tetangga juga demikian. Bahkan anak-anak pada nangis karena merasa sangat takut,” tuturnya. Saat ini pun ia bersama tetangga masih merasa cemas khawatir terjadi gempa susulan. “Malam ini (tadi malam, red) semua harus waspada, karena takut terjadi gempa susulan,” kata Encu menuturkan hasil obrolannya dengan para tetangganya saat semua berhamburan keluar rumah. Merasa ada gempa, ia mencoba mengecek ke teman-temannya di kecamatan lain. Namun ternyata kebanyakan tidak merasakannya. Pihaknya khawatir pusat gempa berada di Gunung Ciremai. Dedeh, warga Sangkanherang, Jalaksana pun mengutarakan hal yang sama. Ia merasakan getaran cukup besar. Hanya saja yang diherankan, warga di Kuningan Kota tidak merasakannya. Seperti yang diungkapkan Indri, warga Perumahan Cigintung, Kecamatan Kuningan. Ia mengaku tidak merasa ada getaran. Sama halnya dengan Agit, warga Kecamatan Sindang Agung. Sama sekali dirinya tidak merasakan getaran pada pukul 19.37 tersebut. Menurut Agit, berbeda dengan getaran yang terjadi tepat pada saat pelaksanaan pilihan bupati, dirinya mengaku merasakan. Ketika dikonfirmasikan pada petugas pos pengamatan Gunung Ciremai, Iyus Rushana menegaskan, bahwa getaran tersebut bukan berasal dari gunung. Hasil pencatatan Seismograf getaran itu termasuk gempa tektonik berkekuatan 1 MMI. Gempa tersebut masih terbilang skala kecil, karena tidak menimbulkan keretakan. Pihaknya berharap tidak ada gempa susulan. Namun demikian Iyus mengakui, gempa tektonik itu memicu adanya beberapa gempa vulkanik. \"Ini seperti kejadian tektonik lokal tahun 2003 silam. Dulu juga menimpa wilayah Kecamatan Cilimus,\" ujarnya. Tapi untuk sekarang pihaknya belum bisa mengetahui pusat gempa tektoniknya. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait