BACA JUGA:Jembatan Pelangi Perbatasan Kuningan dan Ciamis Putus, 2 Kepala Daerah Video Call di Ujung Jembatan
Ketua umum PSSI juga berharap akan membuka komunikasi dengan FIFA dalam waktu dekat, untuk bisa mendapatkan jalan keluar.
PSSI juga telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, namun Arya menyebut pihaknya menghormati pendirian provinsi tersebut.
"Kita kan PSSI dalam posisi penyelenggara, pertama (mereka) menolak kehadiran (timnas Israel), kemudian drawing, jadi kita juga akhirnya susah, nggak bisa lagi meminta untuk di sana," tuturnya.
Ditambahkannya masalah Piala Dunia U-20 ini dapat menyebabkan Indonesia dijatuhi hukuman oleh FIFA.
Sebab sejak awal Indonesia sudah mengajukan diri menjadi tuan rumah dengan segala konsekuensinya.
Dengan demikian, jika Indonesia gagal memenuhinya, maka bisa disebut telah melanggar sendiri apa yang telah disepakati sebelumnya.
BACA JUGA:Kakek 63 Tahun Meninggal di Pemandian Air Panas Palimanan Barat Kabupaten Cirebon
BACA JUGA:WOW! Polres Majalengka Punya Tim Raimas, Cegah Perang Sarung di Bulan Ramadhan
"Tahun 2018 kita pernah dibanned juga, pernah kita alami, jadi bukan sesuatu yang baru bahwa kita mengalami itu dan kita kan nggak mau itu bakal terjadi lagi di kita,” ujarnya.
“Di samping kita tidak bisa ikut pertandingan internasional, juga ke dalamnya semua Liga kita ini terdaftar dan diakui oleh FIFA, Liga 1, Liga 2, Liga 3 ini diakui FIFA dengan seandainya kita dikucilkan maka Liga kita ini kan nggak ada lagi nanti," tuturnya.
Bali merupakan salah satu dari enam lokasi pelaksanaan Piala Dunia U-20. Selain Bali, gelaran prestisius itu rencananya juga akan berlangsung di Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Palembang.