RADARCIREBON.COM - Di Bekasi Jawa Barat ada Wowon Erawan, pembunuh berantai atau serial killer.
Dia tertangkap saat meracuni lima warga Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi. Wowon pun diketahui telah menghabisi nyawa sembilan orang. Sadis.
Di Banjarnegara, Jawa Tengah ada seorang dukun yang mengaku bisa menggandakan uang telah membunuh 12 orang.
Aksi itu dia lakukan sejak tiga tahun lalu dan baru terungkap belum lama ini. Perilaku keji nan biadab itu dilakukan seorang pria bernama Mbah Slamet (45).
Dia adalah warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Sadis.
Di Cirebon ada Sunjaya Purwadisastra. Mantan Bupati Cirebon itu telah “membunuh” masa depan ratusan aparat sipil negara (ASN) yang tidak bersedia menyuap.
BACA JUGA:Kesaksian Ma’mun Efendi Dicap Tidak Loyal ke Sunjaya Gara-gara Setor Hanya Rp1 Juta Per Bulan
Para ASN itu harus kalah bersaing dengan yang lain karena tidak mau menyetor sejumlah uang kepada Sunjaya. Karier mereka tersendat bukan karena kurang prestasi, tapi karena tidak mau menyuap. Sadis.
Bahkan bukan itu saja. Sunjaya juga telah menyengsarakan ratusan orang untuk perebutan dan mempertahankan sebuah jabatan. Ada honorer, ASN, pejabat dan bahkan para pensiunan.
Mereka terindikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyetor uang kepada mantan Bupati Cirebon itu. Sadis.
Semua itu sadis bukan? Wowon Erawan dan Mbah Slamet membunuh nyawa manusia. Sunjaya juga hampir sama.
Bedanya Sunjaya tidak menghabisi nyawa manusia. Sunjaya “membunuh” masa depan para honorer, ASN, pejabat dan para pensiunan. Namun baik Wowon, Mbah Slamet dan Sunjaya, modusnya sama; demi uang.
Perhatikan sidang demi sidang di Pengadilan Tipikor Bandung yang sudah dijalani Sunjaya. Banyak saksi yang dihadirkan, semua urusan setoran uang kepada Sunjaya.
BACA JUGA:Saat Opang Lupa Setor Uang, Sunjaya: KPK Saja Tidak Tahu Catatan Ini