BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Diprediksi puluhan ribu orang di Jawa Barat akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan Hari Raya Idul Ftri 1444 H dikampung halamannya.
Prediksi ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Dishub Jabar) beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Sepakat Gabung dengan Koalisi Besar, Tapi Ada Syaratnya
Dalam survei Dishub Jabar tersebut, hasilnya sebesar 87 persen masyarakat yang ada di provinsi terpadat penduduknya se-Indonesia diprediksi bakal melakukan perjalanan.
Dari data yang diterima, sebanyak 43,44 juta atau 87 persen masyarakat Jawa Barat menyatakan bakal melakukan perjalanan tahun 2023 ini.
Dari jumlah itu, 43 persen di antaranya atau sekitar 18,68 juta menyatakan bahwa mudik menjadi alasan mereka melakukan perjalanan.
BACA JUGA:Tabung Gas Curian Diangkut Pakai Mobil Sewaan, Dari Wilayah Beber Gondol 124 Tabung
Sementara 37 persen lainnya atau 16,07 juta menyatakan akan melakukan tradisi untuk berkunjung ke sanak saudari dan 11 persen atau 4,77 juta lainnya akan melakukan perjalanan untuk berwisata.
Sisanya, ada 3,8 juta yang bakal melakukan perjalanan lain dan juga tugas pekerjaan.
Hasil survei itu juga menyatakan jika prefrensi moda transportasi yang dipilih ialah 30 persen mobil pribadi, 21 persen sepeda motor, 14 persen bus dan 14 persen kereta api.
BACA JUGA:Duh, Jalur Pantura Indramayu Belum Siap Dilewati Pemudik, Masih Ada Perbaikan di Sejumlah Ruas
Selain itu, Dishub Jabar juga memprediksi puncak arus mudik lebaran akan terjadi pada H-2 atau Kamis 20 April 2023. Sedangkan arus balik terjadi pada H+2 atau Selasa 25 April 2023.
Adapun, dari total masyarakat yang bakal melakukan perjalanan di masa mudik dan balik lebaran 2023 ini, Kabupaten Bandung menjadi daerah asal dengan persentase terbanyak.
Persentase pemudik dari wilayah tersebut mencapai 12,88 persen, disusul Kota Bandung 9,06 persen, dan Kota Bekasi 6,81 persen.
BACA JUGA:Sunjaya 'Si Raja Tega', Apa Bedanya dengan Wowon dan Mbah Slamet?
Sementara untuk daerah tujuan utama, Kabupaten Garut ada diurutan teratas dengan persentase 8 persen, kemudian Kabupaten Tasikmalaya 7 persen, dan Kabupaten Kuningan 6 persen.
Di luar Jabar, Jawa Tengah menjadi daerah yang paling banyak dituju dengan persentase 15 persen, disusul Jawa Timur 6 persen, luar Jawa 5 persen, DIY 4 persen, dan DKI Jakarta 1 persen. (jun/jpnn)