"Terlebih tebingnya menjulang tinggi," jelas Fatih, yang saban hari menggunakan jalur tersebut saat bekerja.
BACA JUGA:Berkat Laporan Warga, Polres Kuningan Berhasil Tangkap Pengedar Narkoba
BACA JUGA:SMPN 4 Gelar Beragam Kegiatan Menarik
Kekhawatiran Fatih mulai terbukti. Rabu 12 April 2023 pagi, saat melewati jalur tersebut, dirinya melihat longsoran tanah menutupi saluran air.
Meski longsoran tanah hanya sekitar satu meteran, tetap saja berpotensi terjadi longsor susulan jika tidak segera diantisipasi.
"Pas lewat tadi sekitar pukul 11.30, saya melihat ada tebing jalan yang longsor," sebut Fatih.
Cerita serupa disampaikan Muhammad, warga lainnya. Menurut dia, tanah di kedua sisi tebing pelan-pelan mulai merosot ke bawah akibat air hujan. Ditambah pagi kondisi tebing menjulang alias tidak landai.
BACA JUGA:Disnaker Berhasil Pulangkan PMI Ilegal
BACA JUGA:Terapkan Kurikulum Aplikatif dengan Dunia Kerja
"Yang kami khawatirkan adalah ketika hujan deras tanah di kedua tebing merosot. Apalagi sama sekali tidak ada akan pohon yang memperkuat struktur tanah," ungkap Muhammad.
Kedua tebing di jalan lingkar timur tersebut sebenarnya sudah diusulkan oleh Dinas PUTR Kabupaten Kuningan ke Kementrian PUPR untuk dilakukan pemapasan.
Ini diutarakan Kabid Bina Marga pada Dinas PUTR, Teddy Sukmajayadi. Ruas Lingkar Timur Kuningan saat ini masuk jalan nasional. Sehingga kewenangannya berada di pemerintah pusat.
"Kami sudah mengusulkan ke pusat dalam hal ini Kementrian PUPR untuk segera dilakukan pemapasan kedua tebing," kata Teddy.
BACA JUGA:Jembatan Cirombeng Putus, Pemdes dan Warga Jabranti Kuningan Lakukan Ini
BACA JUGA:Buntut Keributan Penyuluh TNGC dan Paguyuban, Sekda Kuningan Lakukan Pertemuan
Karena menurut Teddy, keberadaan tebing membahayakan keselamatan pengguna jalan.