CIREBON, RADARCIREBON.COM - Untuk mengejar target balita yang di vaksin polio, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas Se-Kota Cirebon mengadakan sweeping kepada balita yang belum vaksin polio, bahkan 2 hari ini Dinkes menargetkan vaksin polio di Kota Cirebon selesai.
Kabid Pencegahan dan Penangguangan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Cirebon, Dr Toat kepada radar Kamis (13/4/2023) menjelaskan, saat ini dinkes kota Cirebon sedang gencar melakukan sweeping ke rumah atau fasilitas umum lainnya terhadap balita yang belum mendapatkan vaksin polio.
Sejak kick off 3 April 2023,Dinkes bersama puskesmas melakukan vaksinasi kepada balita mulai di Posyandu hingga TK, RA dan tempat tempat lainnya. Sampai dengan tanggal 12 April 2023, jata Toat, capaian vaksin polio sudah mencapai 85,6 persen dari target 95 persen.
“Sampai dengan tanggal 12 April 2023, vaksin polio terhadap balita sudah mencapai 85,6 persen dari target 95 persen,” ujar Toat.
BACA JUGA: Daihatsu Tantang Para Komunitas Mobil Ikuti NgabubuRACE 2023
BACA JUGA:BSI, PP Muhammadiyah, BP Tapera, & Perumnas Berkolaborasi, Maksimalkan Penyaluran KPR Syariah
Untuk mengejar target 95 persen, kata Toat, kami masih punya 2 hari lagi. Dan dirinya berharap semoga bisa mencapai 95 persen. "Baru 19.824 balita yang di vaksin dari jumlah balita 23.157," bebernya.
Sekarang, lanjut Toat, Sweeping balita masih terus berjalan. Selama sweeping melibatkan puskesmas, kader Posyandu, hingga tokoh masyarakat mulai dari RT hingga RW. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Dr Hj Siti Maria Listiawaty kepada Radar mengakui kota Cirebon terhitung mulai tanggal 3 April akan menggelar vaksinasi polio serentak untuk balita yang ada di Kota Cirebon.
Vaksinasi ini, kata Maria, dimulai tanggal 3 April 2023 selama sepekan, setelah itu ditambah 5 hari sweeping. Jadi mulai tanggal 3 April hingga 9 April 2023, kemudian ditambah lagi 5 hari sweeping mulai tanggal 10 -14 April 2023.
Lebih jauh Maria menjelaskan, program ini sebenarnya Sub Pin Polio, penyebabnya karena ditemukan di kabupaten Purwakarta ada balita terkena penyakit polio, dan dari riwayat balita tersebut ternyata selama ini orang tuanya tidak pernah membawa anaknya untuk di vaksin.
BACA JUGA:Dilengkapi Monitor Pemantau, 15 Posko Polresta Cirebon Siap Layani Pemudik
BACA JUGA:SIAP-SIAP! Bawa Bagasi di Kereta Api Melebihi Kapasitas, Bakal Kena Biaya Tambahan
Sedangkan dampak penyakit polio itu cacat permanen seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan. Atas kejadian tersebut, akhirnya ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Jawa Barat, dan digalakkan Sub PIN Polio serentak. "Ini kejadian luar biasa pasca ditemukan kasus polio di Purwakarta," terangnya. Kejadian itu sebelumnya pernah terjadi di Aceh, tapi dengan digencarkan vaksinasi akhirnya di Aceh bisa tertanggulangi.
Begitu juga dengn kejadian di Purwakarta, secara nasional khususnya di jawa barat digalakkan Sub PIN polio, untuk Kota Cirebon rencananya petugas akan mendatangi Posyandu di kota Cirebon, termasuk fasilitas pendidikan lainnha seperti play grup, day care, TK dan lain-lain. Petugas akan menyisir balita yang belum mendapatkan PIN Polio. "Kami akan sisir seluruh balita di Kota Cirebon untuk di vaksin polio," tegasnya.
Menurut Maria, jumlah balita di Kota Cirebon yang akan divaksin polio jumlahnya sekitar 23 ribu. Bahkan ketika ada balita dari luar Kota Cirebon maka petugas vaksin siap untuk memvaksin balita tersebut. "Seluruh balita tidak hanya kota Cirebon, dari luar kota juga boleh mendapatkan vaksin polio secara gratis," terangnya.