Meski bersebelahan, Oji memastikan objek Taman Wisata Alam Linggarjati saat ini masih terawat dan asri seperti dulu.
Disebutkan Oji, objek wisata yang terbengkali itu, dulunya dikelola olehnya, namun beberapa tahun lalu masa kontrak dengan Pemkab Kuningan sudah habis dan tidak diperpanjang.
"Sehingga lahan garapan kami kini di lahan milik BKSDA yang kondisinya masih tertata dan asri," ungkap Oji.
Menurut Oji, beredarnya video seram objek wisata Linggarjati Park tersebut memperparah angka kunjungan wisata ke Taman Wisata Alam Linggarjati yang lesu setelah dua tahun diterjang badai Covid-19.
BACA JUGA:Warga Diminta Bersabar, SK Pemberhentian Kades Karangbaru Sedang Diproses Bupati Kuningan
Padahal pihaknya telah bekerja keras membuat banyak perubahan dan penambahan wahana wisata baru untuk menarik kembali wisatawan datang ke objek wisata legendaris Kuningan tersebut.
"Kami sudah membangun kolam renang baru dengan seluncuran yang tidak kalah seru dengan yang dulu," jelas Oji.
Ditambahkan Oji, di danau masih ada wahana sepeda air, ada juga terapi ikan dan fasilitas outbond serta berbagai permainan anak seperti kereta mini hingga kuda tunggang.
"Bagi yang ingin menginap kita juga punya villa," ungkapnya.
BACA JUGA:MERIAH, Hajat Desa di Maleber Kuningan, 40 Pengantin Sunat Diarak Masal
Sesuai komitmen dengan BKSDA, objek wisata yang menawarkan keindahan alam tersebut kini berubah nama dari Objek Wisata Linggarjati Indah (OWLI) menjadi Taman Wisata Alam Linggarjati.
Pintu masuk objek wisata ini pun telah berubah, dari yang sebelumnya berada di selatan bersebelahan dengan Hotel Ayong, menjadi ke sebelah barat persis di seberang SD Linggarjati.
Kini, Linggarjati Park tutup beroperasi, hal tersebut disebutkan Murni, seorang pedagang masakan yang warungnya berada persis di depan pintu masuk yang bersebelahan dengan Hotel Ayong itu.
Disebutkan Murni, sejak pandemi covid-19, kondisi Linggarjati Park sudah mulai mengalami menurunan jumlah pengunjung.
BACA JUGA:Arus Balik Lebaran 2023, Tiket Kereta Api Masih Tersedia Banyak
Selain pandemi, menurut Murni, karena belakangan ini, banyak bermunculan tempat wisata baru yang lebih menarik.