CIREBON, RADARCIREBON.COM – Kaus Kovid-19 kembali merebak usai lebaran Idul Fitri. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pasien Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di RSUD Waled.
Direktur RSUD Waled, dr M Luthfi SpPD KHOM FINASIM MMRS mengatakan, terdapat lonjakan pasien Covid-19 yang tengah menjalani perawatan di RSUD Waled.
BACA JUGA:Klasemen Medali Sementara SEA Games 2023: Indonesia Tempati Peringkat ke-2
“Yang tengah menjalani perawatan di kita ada 13 pasien Covid-19,” ujarnya.
Diungkapkan Luthfi, pasien Covid-19 di RSUD Waled mulai mengalami peningkatan setelah Idul Fitri.
“Saat dan sebelum Ramadan, jumlah pasien Covid di kita (RSUD Waled) nol, namun setelah libur Lebaran Idul Fitri pasien Covid yang dirawat kembali meningkat,” tuturnya.
BACA JUGA:David Si Koboi Jalanan Akhirnya Minta Maaf dan Siap Menjalani Hukuman
Dijelaskannya, pasien Covid-19 yang tengah dirawat di RSUD Waled termasuk kedalam varian omicron.
“Dari Tim Satgas memprediksi secara klinis masih varian omicron, tapi perlu konfirmasi pemeriksaan molekuler,” ungkapnya.
Menurutnya, faktor libur Lebaran dan hilir mudik diduga menjadi pemicu melonjaknya kasus Covid-19. “Karena memang melonjaknya pasca libur Lebaran,” tandasnya.
BACA JUGA:Bambang Sunarso, Sosok Putra Dearah yang Siap Membawa Perubahan di Kabupaten Cirebon
Luthfi meminta masyarakat agar waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan. “Masyarakat tidak usah panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dengan tetap menerapkan pola hidup sehat,” ungkapnya.
Dugaan kasus Covid-19 kembali meningkat juga diutarakan oleh Kuwu Desa Ambulu, Sunaji. Sunaji mengungkapkan sejak libur Lebaran hingga saat ini setiap hari ada warga desanya yang meninggal dunia.
BACA JUGA:Hadiri GovTech Global Forum di Washington, Wabup Sumedang: Banyak Lesson Learned dari Forum ini
“Menurut saya sudah enggak wajar, karena sekarang setiap hari sejak Lebaran itu ada saja warga saya yang meninggal dunia,” ujarnya.
Pihaknya menduga, Covid-19 lah yang menjadi pemicu banyak warganya yang meninggal dunia setiap hari. “Memang ini baru dugaan, karena yang meninggal itu enggak ada yang diswab, sedangkan disini sudah enggak wajar meninggal setiap hari,” katanya. (den)