Dia juga menyebut bahwa yang paling fasih membahas kitab perjanjian lama dam perjanjian baru, adalah nabi Muhammad dengan Alqurannya. Namun Panji tidak merinci tentang ungkapannya itu.
Syeh Panji pun menyebut satu per satu putra dari Yakub. Yang pertama adalah Ruben, kemudian Simion, anak kedua. Setelah itu Lewi, yang menurunkan Nabi Musa.
Kemudian, lanjutnya, Yahuda. Dari Yahuda itulah yang akan timbul Yudaisme atau Yahudi.
BACA JUGA:Berikut, Skema KPU Kabupaten Cirebon Jelang Penutupan Pendaftaran Bacaleg
Kemudian Dzaan anak yang kelima. Kemudian Naftali, anak keenam. Setah itu Ghaat sebagai anak ketujuh. Dan Asser anak ke delapan. Baru Ishar anak kesembilan. Zabulon anak ke sepuluh. Yusuf yang juga nabi anak ke sebelas. Baru yang terakhir Benyamin anak ke dua belas.
“Sebanyak 12 cucu daripada Ishaq Yang juga 12 cicit daripada Ibrahim itu dari turunan Bunda Sarah. Inilah nanti yang disebut Ya Bani Israel. Inilah yang menurunkan turunan-turunan Israel, yang juga Bani Israel,” jelas Panji.
Tokoh penuh kontroversial belakangan ini juga menjelaskan jika menurunkan turunan Israel yang kemudian bergerak karena tampil Nabi Ibrahim yang menurunkan Ishaq itu di Kan’an. Nama itu kemudian terkenal dengan sebutan Palestina.
Dan kepada cucu dan cicit, Nabi Ibrahim mengatakan tinggallah di Bumi yang dijanjikan oleh Allah SWT kepadamu. Itulah Palestina.
BACA JUGA:Polisi RW Diluncurkan, 234 Personel Polres Cirebon Kota Disebar ke Seluruh RW
Mengenal silsilah ini maka, tambah Panji, tumbuh silih asah, silih asih, silih asuh atau toleransi. “Ketika tidak mengenal maka seakan -akan Israel itu adalah bajingan yang harus dijauhi. Padahal Israel adalah putra dari Ishaq dan cucu dari Ibrahim,” tandas pria 70 tahun ini.
“Yang hari-hari kita membaca sholawat. Allahumma sali’ala Muhammad, wa’alaali Muhamad. Kama sholahita’ala Ibrahim, wa’alaali Ibrahim,” tegas Panji lagi.
Setiap hari, tandas sosok pengagum Bung Karno itu, kita membaca shalawat itu. Tetapi setiap hari pula tertanam kedengkian kepada keturunan Ibrahim yang bernama Israel.
Nah, kalau disimak isi ceramahnya, termasuk endorse bukan? (*)