Tak hanya ke Sungai Citarum para delegasi juga akan mengunjungi Taman Hutan Raya (THR) Djuanda dan beberapa tempat ikonik serta seni budaya di Kota Bandung.
"Kita juga ada program sirkular ekonomi digital dan program lainnya yang akan dibahas bersama."
BACA JUGA:Jelang Giling Tebu, PG Sindanglaut dan Petani Bagi Santunan ke Anak Yatim Piatu
"Jadi pulang-pulang dapat oleh-oleh bahwa masalah dunia adalah masalah bersama bukan masalah satu dua negara," ujar Kang Emil.
Ia menyebut, para pemuda di negara-negara FEALAC akan mewarisi masa depan maka harus dipikirkan bersama bagaimana membangun peradaban yang lebih baik.
Menurut Kang Emil, miskomunikasi adalah musuh bersama terlebih pada level antarnegara.
BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Meng-endorse Israel? Simak Baik-Baik Isi Ceramahnya
"Kita harus pikirkan sama-sama bagaimana membangun peradaban yang lebih baik karena musuh kita bersama adalah miskomunikasi apalagi sudah antarnegara seperti Rusia dan Ukraina bahayanya bisa jadi perang," katanya.
Kang Emil berharap hasil dari FEALAC 2023 berdampak pada harmonisnya hubungan antarnegara dan lingkungan yang lebih baik khususnya dalam perubahan iklim.
"Ini investasi jangka panjang, saya bilang saya pernah ikut program serupa waktu saya mahasiswa terasanya sekarang setelah jadi Gubernur."
BACA JUGA:Seorang Advokat di Jatim Alami Kekerasan, Pengacara di Cirebon Bereaksi
"Pemahaman saya tentang negara-negara ASEAN jauh lebih baik sehingga komunikasi lebih bagus. Ini juga sama mungkin tidak dirasakan jangka pendek tapi jangka panjang," ucap Ridwan Kamil. (jun)