CIREBON, RADARCIREBON.COM - Jawa Barat kini sedang gencar mengoptimalkan potensi pertanian.
Sebab, Jawa Barat adalah salah satu lumbung padi nasional yang punya peran penting menjaga stabilitas pangan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum saat ditemui usai panen raya di Gegesik, Senin 15 Mei 2023.
BACA JUGA:4 Cara Mudah Membuat Kamar Tidur Menjadi Senyaman Hotel
Menurut Uu, pertanian menjadi sektor yang paling kokoh dan kuat dalam menghadapi berbagai krisis.
Ia mencontohkan saat terjadi pandemi Covid-19, justru pertanian bisa bertahan dan tumbuh 7 persen dibandingkan sektor-sektor lainnya yang rata-rata terpuruk diterjang krisis.
BACA JUGA:MAKIN HITS, Wisata Religi di Jawa Barat, Masjid Al Jabbar Edukasi Sejarah Keislaman
Selain itu, optimalisasi pertanian juga kata Uu diharapkan bisa menahan laju inflasi daerah yang disebabkan karena mahal dan tidak terkendalinya harga pangan komiditi pertanian baik cabai, bawang merah maupun padi.
"Saya berterimakasih dan apresiasi kepada Irjen Kementan yang hari ini turun ke Jawa Barat untuk ikut serta mendorong masyarakat untuk bertani dan memberikan bantuan kepada para petani," imbuhnya.
BACA JUGA:Sampai di Indramayu, 32 Bhiksu Jalan Kaki dari Tahiland ke Borobudur Disambut Warga Patrol
Wagub sendiri berharap regenerasi petani terus berlangsung. Ia pun meminta agar keluarga petani harus bisa melahirkan petani lagi. Sehingga generasi petani tidak habis.
"Kalau ada tiga anak, satu boleh jadi dokter, pengusaha dan anak satunya harus jadi petani, sekarang tidak ada lagi petani yang usianya 20 tahunan, yang 30 tahunan pun sudah jarang," bebernya.
BACA JUGA:Disnakertrans Cirebon, Latihan Puluhan Anggota PERSIT Kerajinan Souvenir
Hal ini kata dia, karena profesi petani masih belum dilihat sebagai profesi yang menjanjikan. Karena lekat dengan stigma tidak sejahtera dan kemiskinan, sehingga jarang sekali anak-anak muda yang mau terjun menjadi petani.
"Setiap tahunnya, jumlah petani turun sekitar 4-5 persen, lahan-lahan pertanian di Jawa Barat juga semakin menyusut karena pembangunan, dari awalnya sekitar 1,2 juta hektare sekarang tinggal 900 hektare lebih saja," katanya.
BACA JUGA:Ada Komplek Mewah di Kabupaten Cirebon, Ternyata Artinya Bisa Bikin Senyum yang Baca
Pemerintah sendiri menurut Uu sudah melakukan berbagai upaya dari mulai mendukung program-program pertanian, membuat program petani milienial dan mendorong keberadaan sawah dilindungi melalui Peratursn daerah.
"Arahan juga untuk para Kepala daerah di Kabupaten dan Kota agar bentar bentar maksimal dalam melindungi lahan pertanian yang ada, " ungkapnya. (dri)