JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkomitmen untuk senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab untuk terus berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melalui Fuel Terminal Tasikmalaya bersama Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Wilayah VI Tasikmalaya dan Pemerintah Desa Sukapura berkolaborasi membuat program Arboretum “The Gallery of Sukapura” sebagai program pemberdayaan masyarakat dalam rangka penyelamatan lingkungan dan ekowisata. Tasikmalaya identik dengan sejarah Sukapura, memiliki banyak lokasi yang memiliki potensi ekowisata yang tinggi. Ekowisata melibatkan masyarakat untuk lebih peduli akan pengembangan program tersebut dan diharapkan program ini dapat menambah lapangan pekerjaan serta meningkatkan ekonomi warga sekitarnya.
Ekowisata bermaksud menampilkan keindahan alam desa Sukapura yang dapat dinikmati oleh wisatawan, baik keindahannya, keasrian alamnya dan kesegaran oksigennya. Selain itu, desa ini memiliki hasil alam dari pertanian, perkebunan, hutan dan hasil kreasi kerajinan tangan masyarakat. Program arboretum ini merupakan bentuk upaya penghijauan lahan yang sebelumnya adalah lahan perkebunan atau persawahan yang sudah tidak digarap.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan menjelaskan bahwa Pertamina bersama masyarakat dan pemerintah daerah khususnya di Desa Sukapura, Kecamatan Sukaraja, Tasikmalaya menjalankan program ini dalam rangka penyelamatan lingkungan, sekaligus sebagai program pemberdayaan masyarakat untuk memberikan kontribusi dalam program berkelanjutan.
BACA JUGA:PERJALANAN PG Sindanglaut Cirebon yang Didirikan Tahun 1898, Buka, Tutup, Buka Lagi
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Kolaborasi Program ARBORETUM “The Gallery of Sukapura” di Tasikmalaya
“Mulai tahun 2022 sampai dengan saat ini, program ARBORETUM “The Gallery of Sukapura” berhasil menanam 140 flora dilindungi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018 seperti damar, saninten, jamuju, rasamala, puspa, palm jawa dan tanaman lain khas Jawa Barat serta 475 flora penyangga seperti tanaman pohon berbuah seperti durian, kopi, manggis, pala, belimbing dan sawo. Tahun 2023 ini titik beratnya optimalisasi pembangunan infrastruktur camping ground (bumi perkemahan) agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan” tambah Eko.
Wakil Ketua Kwartir Nasional Pramuka GKR Mangkubumi meninjau lokasi Arboretum dan lokasi pengembangan bumi perkemahan pada Minggu (19/03). GKR Mangkubumi mengapresiasi program ini dan berharap mempunyai dampak positif serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Program ini bertujuan untuk mengimplementasikan poin 6, 13 dan 15 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menjaga Air Bersih dan Sanitasi Layak, Penanganan Perubahan Iklim dan Ekosistem Darat. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat di masyarakat sesuai dengan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
BACA JUGA:Implementasikan MBKM, STMIK IKMI Cirebon Gelar Program Praktisi Mengajar
BACA JUGA:5 Hari di Kota Cirebon, Ini Agenda Para Biksu yang Thudong ke Candi Borobudur, Bakal ke Palutungan