Cita-cita Al Zaytun memang ingin menjadi Ponpes yang besar dan mandiri dalam segala bidang. Termasuk ingin membangun kelautan Indonesia yang maju dan mandiri.
Nah mengembangkan kapal tangkap ikan itulah awal Al Zaytun membangun kemandirian industri perikanan Indonesia.
Seperti diketahui, pembangunan awal Al-Zaytun tahun 1996 dan diresmikan oleh Presiden BJ Habibie tahun 1999. Presiden RI Ke-2 HM Soeharto pernah menginap di Ponpes ini tahun 2004.
Beberapa Menteri dan para pejabat pun telah berkunjung ke pondok tersebut. Seperti mantan menteri penerangan Harmoko, Menteri Agama Malik Fajar, Mantan Kepala BIN Hendropriyono dan Jenderal Wiranto. Juga Kepala KSP yang sekaligus Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Jenderal Moeldoko.
BACA JUGA:Suasana Duka Menyelimuti Rumah Anggota DPR RI Bambang Hermanto, Minta Polisi Usut Tuntas
Selain berkunjung, mereka pun menyatakan kekagumannya akan sistem pengelolaan pendidikan yang terpadu dengan pertanian modern.
Pembuatan kapal besar tersebut, menjadi bagian rencana Al Zaytun turut membangun Indonesia. Tak salah jika, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyebut, Al Zaytun adalah miniatur masa depan Indonesia.
Al Zaytun adalah pusat pendidikan yang memberi kesempatan kepada anak-anak didik melihat secara vocational bagaimana suatu pesantren modern didirikan dan dikelola. Bagaimana menjaga keseimbangan kelestarian alam, lingkungan, warga sekitar dan manusia.
Diharapkan anak-anak lulusannya akan dapat berkiprah dengan baik kelak di manapun mereka berada. Hal ini sesuai dengan motto Al Zaytun: “Menghantar peserta didik untuk jadi dirinya pada zamannya”
BACA JUGA:LUAR BIASA! Mahad Al Zaytun Tiru Cara Nabi Yusuf, Simpan Beras Bisa Tahan 7 Tahun
Al-Zaytun adalah salah satu lembaga yang terintegrasi pendidikan, pertanian, perkebunan dan peternakan terpadu. Bahkan sekarang sudah menjangkau perikanan.
Model ini, kalau saja dapat ditiru dan diadopsi pemerintah, pemerintah daerah dan dunia industri, maka, yakin Indonesia akan mampu lebih mandiri. (*)