Tapi di dalam video yang beredar, Lucky terlihat memakai jas resmi dan mengenakan peci hitam. Ternyata, sebelum duduk Lucky dipakaikan jas dan peci itu oleh Panji Gumilang.
Lucky sendiri merasa hal itu sebagai sindiran karena pakaiannya mungkin dinilai kurang layak oleh tuan rumah.
"Ya sudah aku duduk di depan. Saya lihat banyak tamu. Ada orang-orang asing juga. Orang Korea, orang apa gitu. Saya jadi kenal setelah masuk kan," tuturnya.
Menurut Lucky, ada beberapa orang yang kemudan mendapatkan kesempatan bicara di podium. Termasuk dirinya.
Rangkaian pidato itu kemudian ditutup oleh Panji Gumilang sendiri. Nah, pada momen itu lah salah Yahudi itu diucapkan.
"Kemudian Pak Syekh bilang, 'kita juga akan menyambut sahabat kita'," kata Lucky.
Lucky berpikir, sahabat yang dimaksud adalah tamu-tamu non muslim yang hadir di sana.
Tapi dia bingung karena salam yang diucapkan ternyata berbeda dari biasanya. Lebih bingung lagi karena salam itu dinyanyikan bersama-sama.
"Saya pikir salam seperti salam sejahtera atau namo budaya. Kalau di video muka saya itu muka kebingungan, memang saya bingung," tandasnya.
Meski demikian, Lucky Hakim juga tidak bersedia memberikan penilaian benar atau salah. Menurut Lucky, dirinya memang menemukan perbedaan yang mencolok di Al Zaytun.
"Salah atau benar, harus dibuktikan. Kalau berbeda, jelas berbeda," katanya.
Salah Yahudi yang diucapkan Panji Gumilang memang menimbulkan polemik di masyarakat. Salam itu berbahasa ibrani.
Kalimatnya begini: Havenu Shalom Alaechim.
Maknanya: Saya doakan kesuksesan dan damai sejahtera ada pada diri Anda.
Dikutip dari berbagai sumber, ucapan salam itu sering ditemukan di Timur Tengah. Digunakan dalam bentuk jamak atau untuk banyak orang. Tapi juga sering digunakan untuk satu orang.