INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Dalam upaya menciptakan ketahanan pangan yang berkualitas di Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang menanam padi koshihikari.
Padi koshihikari sengaja di tanam oleh Panji Gumilang, karena harga jual yang mahal di pasar internasional.
BACA JUGA:Ingin Budidaya Ikan Nila Salin? Jangan Asal, Pahami Dulu 2 Hal Ini
"Di Pasar ekspor impor, harga beras koshihikari 1 Kg itu 1 dolar Amerika Serikat," kata Panji Gumilang saat memberi sambutan di Panen Raya satu bulan lalu.
Dijelaskan oleh Panji Gumilang, bahwa dirinya mendapatkan bibit padi varietas kosihirari dari Carolina Utara, Amerika Serikat.
BACA JUGA:Cinta Laura Pakai Gaun Nyi Roro Kidul di Prancis, Simak Kata-katanya: Wani!
"Padi generasi pertama kita dapatkan hanya 8 ons yang diimpor dari Carolina Utara Amerika Serikat," jelasnya.
Kemudian, dikembangbiakkan di lahan Al Zaytun, didapatkan sekitar 800 Kg gabah.
BACA JUGA:Tambak Nganggur, Mau Cuan? Mari Beralih Budidaya Ikan Nila Salin
"Saat itu kita pilih malai yang paling panjang yang menghasilkan rata-rata 250 bulir padi per malai," imbuhnya.
Selanjutnya, sebelum dilaksanakan panen raya, di ambillah contoh 100 meter persegi dari luas lahan kurang lebih 1 hektar.
BACA JUGA:Gara-gara Berita, Pak Harto Naik Heli ke Mahd Al Zaytun, Tepat di Ultah Ibu Tien, Ini yang Terjadi
"Dari contoh itu menghasilkan 55 Kg gabah kering giling," bebernya.
Artinya, jika tidak ada hambatan, untuk lahan seluas 1 hektar padi koshihikari bisa menghasilkan 5,5 ton gabah kering giling.
BACA JUGA:Erdogan Dianggap Berhasil Ubah Wajah Turki, Anis Matta: Indonesia Bisa Jadi Kekuatan Global Baru