Pidato Panji Gumilang Soal Pancasila: Mengutip Pepatah Jawa, Menyinggung Korupsi, Menjawab Tuduhan NII?

Kamis 01-06-2023,11:30 WIB
Reporter : Tatang Rusmanta
Editor : Tatang Rusmanta

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM -- 1 Juni tanggal merah. Libur nasional memperingati hari lahir Pancasila. Panji Gumilang pun pidato soal dasar negara Indonesia itu.

Ceramah Syekh Al Zaytun itu tidak mengupas tuntas sejarah lahirnya Pancasila. Tapi menekankan rasa cinta Tanah Air.

Menurutnya, Pancasila merupakan dasar negara yang universal. Lahir dengan menjunjung tinggi nilai ketuhanan. 

"Dasar negara bangsa Indonesia sangat universal. Siapa pun di dunia akan mengatakan ketuhanan yang maha esa, dengan pemahamannya masing-masing, mereka akan mengatakan bahwa benar, Tuhan yang maha esa harus dijadikan dasar," katanya dikutip dari kanal Youtube alzaytun movie.

Pimpinan Mahad Al Zaytun Indramayu mengatakan, negara berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa sangat relevan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

"Di mana manusia ini mempunyai asal muasal. Itulah yang dinamakan sangkan paraning dumadi," ujarnya.

Pepatah Jawa ini memiliki makna mendalam. Menurut Panji Gumilang, pepatah ini berkaitan erat dengan semangat Ketuhanan bangsa Indonesia.

BACA JUGA:Inilah Profil Singkat KH Faqih Maskumambang Pendiri NU, Mbah Buyut Panji Gumilang

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! Harga BBM Hari Ini Per 1 Juni 2023 Turun, Cek Disini

"Semua keadaan yang ada ini, dan semua isi yang ada ini, datang dan pergi menuju kepada Tuhan yang Maha Esa," sebut pria 77 tahun ini.

Lebih lanjut Panji Gumilang mengatakan, ada alasan yang sangat mendalam sehingga para pendiri bangsa menyebut Indonesia dengan istilah 'Tanah Air'.

Menurutnya, unsur tanah dan air adalah syarat hidup dan kehidupan. Dia juga menyeru kepada para santri Al Zaytun, bahwa kecintaan terhadap negara adalah mutlak.

"Sedikit saja kita melupakan kecintaan terhadap negara kita, maka hal-hal negatif akan tumbuh," ujarnya.

Dia kemudian menyinggung perilaku para koruptor dan orang-orang yang kerap bertindak dengan mengandalkan kekerasan. Menurutnya, korupsi dan kekerasan tidak mencerminkan rasa cinta terhadap Tanah Air.

"Andainya para koruptor itu mempunyai cinta yang paras saja, tidak usah lebih, terhadap negaranya, dia tidak akan korupsi terhadap kekayaan negaranya. Karena kekayaan negara merupakan saripati Tanah Air," ungkapnya.

Kategori :