JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Tekonologi, Nadiem Anwar Makarim mewacanakan pembuatan marketplace untuk guru.
BACA JUGA:Panji Gumilang Ingin Pancasila Harus Ditanamkan di Dalam Jiwa, Pikiran dan Ruh Manusia Indonesia
Tujuan dari Nadiem Makarim untuk membuat marketplace untuk guru agar memudahkan guru di Indonesia mendapat pekerjaan.
Usulan tersebut digaungkan Nadiem guna memudahkan sekolah-sekolah untuk mencari guru secara realtime.
BACA JUGA:Peringati Hari Lahir Pancasila, GM FKPPI Kota Cirebon Gelar Kegiatan Ini
“Akan ada suatu tempat di mana semua guru-guru yang boleh mengajar masuk dalam suatu database yang bisa diakses oleh semua sekolah di Indonesia," kata Nadiem.
Tapi ide ini langsung ditentang oleh DPR RI, Anggota Komisi X DPR Fraksi PAN Zainuddin Maliki mengatakan seharusnya Nadiem lebih fokus kepada guru honorer yang belum mendapatkan SK.
BACA JUGA:Pemprov Jabar Tugaskan Sumedang Bantu Pacu Transformasi Digital Kabupaten dan Kota
Menurutnya, masih ada sekitar 60 ribu lebih guru honorer yang belum mendapatkan SK tersebut.
“Seharusnya, Menteri Nadiem fokus menyelesaikan masalah guru honorer yang belum mendapatkan SK,” ujar Zainuddin.
Dia meminta Nadiem untuk menyelesaikan masalah tersebut hingga Oktober nanti.
BACA JUGA:Panji Gumilang Punya Konsep Keren untuk Mewujudkan Indonesia Gemilang di Tahun 2045
Hal itu dikarenakan masih banyak guru honorer yang belum mendapat formasi tapi sudah lulus passing grade.
Menurutnya, marketplace yang dicetuskan oleh Nadiem bukanlah sebuah solusi untuk merekrut guru honorer.
BACA JUGA:Hasil Piala Kasad I 2023, Kabupaten Cirebon Raih 2 Emas
Pasalnya, isitlah marketplace itu untuk komoditi bukan guru yang merupakan sebuah profesi.
“Marketplace itu kan untuk komoditi, sedangkan guru itu profesi. Jadi, marketplace bukan solusi utama untuk menyelesaikan masalah,” tambahnya.