INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Sebagai warga dunia yang memegang teguh nilai-nilai Pancasila, Panji Gumilang tergerak untuk mendamaikan konflik yang terjadi di Timur Tengah.
Panji Gumilang sangat menaruh perhatian terhadap konflik di Timur Tengah, khususnya antara Palestina dan Israel.
BACA JUGA:Panji Gumilang Pernah Dinasehati oleh AM Hendropriyono Terkait Konflik Palestina-Israel
Bagi Panji Gumilang, konflik itu sebenarnya tidak perlu terjadi, jika masing-masing pihak tahu tentang akar sejarah perjalanan kedua bangsa ini.
Oleh sebab itu, terbesit dalam pikirannya bagaimana mendamaikan kedua bangsa ini untuk duduk satu meja dengan mengerti dan memahami satu sama lain.
Bahkan, dia pun pernah mengutarakan idenya kepada orang nomor satu di Badan Intelejen Negara (BIN) kala itu, agar Indonesia membuka hubungan diplomasi dengan Israel.
BACA JUGA:SBMI Sorot Lemahnya Penegakan Hukum TPPO Buruh Migran Indonesia, Nih Contohnya
Namun, gagasannya langsung dimentahkan oleh orang BIN tersebut lantaran banyak variabel yang membuat Indonesia belum bisa membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Tapi, sebelum idenya disampaikan ke pentolan BIN saat itu, Panji sudah melakukan gerilya diplomasi dengan sahabatnya dari Palestina, yakni Ribhi Awad.
Diceritakan, Pondok Pesantren Al Zaytun sekitar tahun 2000-2n kedatangan tamu, yakni Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Ribhi Awad.
BACA JUGA:Peringati Bulan Bung Karno, Forki Kota Cirebon Gelar Kejuaraan Karate 2023
“Beliau Duta Besar ingin berkunjung ke Kampus Al Zaytun. Ketika itu, masih baru berdiri. Beliau datang ke kampus, berpidato di masjid lalu bertukar cinderamata,” ungkap Panji Gumilang.
Panji Gumilang dengan Ribhi Awad mempunyai hubungan yang begitu akrab. Saking akrabnya, dia pun memberanikan diri untuk bertanya langsung kepada sang duta besar.
“Kenapa Palestina tidak bisa melakukan persahabatan dengan Israel?,” tanya Syekh kepada Ribhi Awad.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Perdana Produk B35
Ribhi Awad menjawab, “Apa yang disampaikan jadi suara hati kami,” kata Syekh Al Zaytun menyampaikan apa yang dikatakan dubes.
Kemudian, duanya memanjatkan doa mengenai harapan adanya perdamaian antara Palestina dan Israel.
Selang beberapa lama, Panji Gumilang pun kembali mengundang Ribhi Awad untuk datang ke Pondok Pesantren Al Zaytun guna memperingati 1 Muharram.
BACA JUGA:Sabtu Ganjar ke Cirebon, Sapa 8Ribu Kader PDIP di Stadion Bima
Kali ini, Ribhi Awad diminta oleh Syekh Panji Gumilang untuk memfasilitasi duta besar negara Timur Tengah dan Eropa Timur yang punya penduduk muslim agar bisa hadir dalam peringatan tersebut.
Panji Gumilang meminta tolong kepada orang yang tepat. Ternyata, Ribhi Awad adalah koordinator dari para duta besar negara Timur Tengah dan Eropa Timur, sehingga undangan pun dengan mudah tersampaikan.
“Ternyata Kedutaan Besar yang negara Islam, ketuanya adalah Ribhi Awad. Sempat diundang, ada Dubes Libya, Nigeria dan bincang-bincang. Pada waktunya datanglah para Duta Besar, yang undangannya disampaikan lewat Ribhi Awad,” bebernya.
BACA JUGA:Ketika Tim Sergap Mabes TNI Datang Tawarkan Bantuan, Begini Respons Panji Gumilang
Dalam kesempatan itu, keduanya menyampaikan pendapatnya apa yang menjadi ide awal kepada para Duta Besar, yakni normalisasi hubungan diplomatik antara Palestina dan Israel.
“Setiap Duta Besar punya pandangannya masing-masing, ada yang secara tidak langsung menolak, ada yang setuju. Yang penting itu sudah dilontarkan dan ditanggapi. Itu karena hubungan baik syekh dan Ribhi Awad," katanya. (*)