CIREBON, RADARCIREBON.COM - Memperingati hari lahir Pancasila, lebih dari 200 orang muda se-wilayah Cirebon Raya dan Priangan Timur mengikuti acara Festival Persaudaraan Lintas Iman.
Kegiatan tersebut berlangsung di Taman Budaya Hati Tersuci lingkungan Gereja Bunda Maria, Jl Dukuh Semar, Kota Cirebon, Sabtu malam 3 Juni 2023.
Ditemui radarcirebon.com di sela-sela kegiatan, Romo Tian selaku panitia mengatakan, festival tersebut diisi dengan berbagai kegiatan dan permenungan tentang persaudaraan dan kebangsaan.
"Festival ini berlangsung selama dua hari yakni Sabtu-Minggu ini diikuti oleh para perwakilan pemuda dan budayawan dari lintas agama. Adapun temanya adalah Bangkit dan Bersaksilah Tentang Sukacita Hidup Berbangsa," katanya.
BACA JUGA:WOW! Guru Gembul Sebut Al Zaytun Adalah Laboratorium Sosial yang Diciptakan Pemerintah
Sedangkan pada acara Talkshow Kebangsaan, Romo Tian menyebutkan, menghadirkan para pembicara yakni Devi Nur Farida selaku ketua IPPNU Kabupaten Cirebon dan Romo Andreas Sulardi sebagai figur yang aktif dalam media sosial.
"Talkshow ini membahas tentang bagaimana menumbuhkan kepekaan orang muda dalam hidup berbangsa serta mengekspresikannya lewat cara-cara khas kaum milenial,"sebutnya.
BACA JUGA:TNI Sergap Mahad Al Zaytun, Jangan Itu-itu Saja, Padahal Ada Lebih Ekstrem
Di tempat yang sama, Ayub Abdulrahman dari Pondok Pesantren Buntet Kabupaten Cirebon kepada radarcirebon.com menuturkan, dirinya menyambut baik digelarnya Festival Persaudaraan Lintas Iman tersebut.
"Kegiatan pada malam ini adalah estafet dari nilai-nilai luhur orang tua-orang tua kita semua, atau mbah-mbah kita semua yang menghendaki adanya perdamaian, saling menjaga satu sama lain, dan menjaga harga diri umat dan antar budaya di seluruh Indonesia umumnya, khususnya di Cirebon serta Jawa Barat," tuturnya.
BACA JUGA:Tiket Pertandingan FIFA Matchday Indonesia vs Argentina Dibuka 5 Juni 2023
Pria yang akrab disapa Gus Ayub ini berharap kegiatan atau acara seperti ini terus secara rutin digelar.
"Mudah-mudahan dari acara ini kita bisa mengambil hikmah yang sangat banyak untuk bekal melanjutkan kehidupan bernegara dan berbangsa di atas perbedaan yang menganut asas perdamaian, bahkan sampai dunia.”
“Kegiatan ini adalah simbol dan adalah fakta bahwa keragaman masih sangat besar dan selalu kita butuhkan di generasi yang akan datang," pungkasnya. (rdh)