Rosyidin menambahkan, peningkatan kapasitas politik masyarakat sipil sangat penting.
BACA JUGA:Asnawi Versus Di Maria, Jordi Amat dan Messi Jadi Sorotan, Sandy Walsh Beda Lagi
BACA JUGA:VIRAL! Gara-gara Warisan, Diduga Istri Polisi Buang Sampah ke Gang di Cirebon
Bagian masyarakat yang concern dengan politik kebangsaan, demokrasi, dan cita-cita masyarakat, juga tidak boleh dikesampingkan.
"Karena selama ini isu kepemiluan didominasi kelompok-kelompok kepentingan yang orientasinya hanya suksesi,” kata dia.
“Sementara isu-isu demokrasi yang substansial seperti hak warga negara, penyelenggaraan politik, kebijakan publik, solidaritas sosial, sama sekali tidak terdengar. Dari sinilah forum masyarakat sipil diperlukan untuk membahas semua yang tidak sebatas politik elektoral," imbuh Rosyidin.
Senada dengan hal tersebut, ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Cirebon, Yanyan Fadlullah menyambut baik wacana yang digulirkan JPPR dan Lakpesdam PCNU Kabupaten Cirebon. Menurutnya, isu demokrasi maupun kebangsaan yang substansial dari kepemiluan harus diperkuat.
"Kami menyambut baik ide ini. Memang harus ada konsolidasi strategis dari NU dan Muhammdiyah sebagai representasi kekuatan sipil Indonesia. Dalam konteks sekarang, setidaknya itu akan dapat memberi keseimbangan wacana di tengah suhu politik yang mulai memanas," tutur Yanyan.
Bagi PDPM, forum konsolidasi NU-Muhammadiyah menjadi penting untuk terus dieksplorasi.
Ditambah JPPR yang memang concern terhadap kepemiluan, mereka berharap forum tersebut dapat mengisi ruang-ruang diskursus politik di Cirebon.
Forum bersama itu diharapkan juga dapat menjadi poros ketiga di antara partai politik dan masyarakat pemilih.
Sehingga isu pendidikan politik dan konsolidasi demokrasi bisa terwujud, khususnya di Kabupaten Citebon.
"Adanya forum konsolidasi antara NU, Muhammadiyah dan JPPR juga sekaligus untuk memastikan para penyelenggara pemilu yang memiliki kapasitas politik kebangsaan dan demokrasi yang cakap," tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh perwakilan Ikatan Sarjana NU (ISNU), Selamet Supriyadi. Menurutnya, forum konsolidasi masyarakat sipil sangat perlu diinisiasi sebagai ruang pendidikan politik masyarakat.
"Masyarakat pemilih hari ini yang mayoritas didominasi generasi Z, jangan sampai hanya mendapat warisan politik elektoral yang cenderung transaksional. Tapi harus diperkuat terkait isu-isu kebangsaan dan demokrasi yang substansial melalui pendidikan politik," tuturnya.
Sebagai puncak dari rangkaian yang sudah berjalan, konsolidasi JPPR, angkatan muda NU dan angkatan muda Muhammadiyah dalam waktu dekat akan mendeklarasikan forum bersama ini.